Andi Arief: Kalau PDIP Jatuh Terkilir, Demokrat Tetap Ajak Koalisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menutup pintu kerja sama atau koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat dalam Pemilu 2024 segera mendapatkan beragam respons. Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengaku terkejut dengan pernyataan PDIP yang begitu diskriminatif di tengah jargon-jargon tokoh pendiri bangsa soal persatuan dan kesatuan.
"PDIP tak mau berkoalisi dengan Demokrat dan PKS tentu bertabrakan dengan apa yang kita bayangkan. Terus terang kita sedang membayangkan PDIP sepenuhnya mempraktikkan toleransi, tidak diskriminatif dan gotong royong, dalam membangun negeri yang demikian besar," ucap Andi Arief.
Namun demikian, Andi Arief mengaku tidak akan berkecil hati dan akan tetap menolong dan mengajak PDIP dalam membangun bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera.
"Jika suatu saat PDIP jatuh terkilir, tentu kita akan tetap mengajak bergabung bersama membangun di lapangan yang luas bernama Indonesia. Bisa dicatat janji kami ini," kata Andi Arief.
Sementara itu, Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Mabruri menyebutkan pihaknya menghormati keputusan PDIP yang menyatakan tidak mau berkoalisi dengan PKS.
"Hak setiap parpol untuk menentukan dengan siapa akan berkoalisi. Termasuk tidak mau berkoalisi dengan PKS," ujar Ahmad Mabruri, Jumat (24/6/2022) ketika dikonfirmasi.
Ia mengungkapkan sudah beberapa kali Sekjen PDIP Hasto memberi statemen menutup pintu PKS untuk berkoalisi di 2024. "Merasa partai besar dan berkuasa. Mampu usung capres sendiri," ucap Mabruri.
PKS, kata Mabruri, mengingatkan partai pemerintah yang memegang kekuasaan saat ini untuk tidak sombong. "Ingat, dalam sejarah kekuasaan itu akan dipergilirkan. Dinamika politik yang berkembang bisa saja mengubah pendirian parpol," tetas Mabruri.
"PDIP tak mau berkoalisi dengan Demokrat dan PKS tentu bertabrakan dengan apa yang kita bayangkan. Terus terang kita sedang membayangkan PDIP sepenuhnya mempraktikkan toleransi, tidak diskriminatif dan gotong royong, dalam membangun negeri yang demikian besar," ucap Andi Arief.
Namun demikian, Andi Arief mengaku tidak akan berkecil hati dan akan tetap menolong dan mengajak PDIP dalam membangun bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera.
"Jika suatu saat PDIP jatuh terkilir, tentu kita akan tetap mengajak bergabung bersama membangun di lapangan yang luas bernama Indonesia. Bisa dicatat janji kami ini," kata Andi Arief.
Sementara itu, Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Mabruri menyebutkan pihaknya menghormati keputusan PDIP yang menyatakan tidak mau berkoalisi dengan PKS.
"Hak setiap parpol untuk menentukan dengan siapa akan berkoalisi. Termasuk tidak mau berkoalisi dengan PKS," ujar Ahmad Mabruri, Jumat (24/6/2022) ketika dikonfirmasi.
Ia mengungkapkan sudah beberapa kali Sekjen PDIP Hasto memberi statemen menutup pintu PKS untuk berkoalisi di 2024. "Merasa partai besar dan berkuasa. Mampu usung capres sendiri," ucap Mabruri.
PKS, kata Mabruri, mengingatkan partai pemerintah yang memegang kekuasaan saat ini untuk tidak sombong. "Ingat, dalam sejarah kekuasaan itu akan dipergilirkan. Dinamika politik yang berkembang bisa saja mengubah pendirian parpol," tetas Mabruri.