Sindiran Demokrat: Partai Wong Cilik tapi Rakyat Semakin Tercekik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani memberikan sindiran keras terhadap salah satu partai politik di Indonesia yang mengklaim sebagai partainya wong cilik (masyarakat kecil atau miskin).
"Sekilas perbandingan Partai Demokrat yang pro rakyat dan partainya Hasto yang katanya partai wong cilik ketika mengemban amanah menjalankan pemerintahan," ujar Kamhar Lakumani, Jumat (24/6/2022).
Ia menyebutkan dari penyerapan para kader Demokrat didapatkan fakta bahwa masyarakat sedang mengalami banyak kesulitan.
"Aspirasi dan temuan yang kami peroleh dilapangan bahwa rakyat mengeluhkan berbagai persoalan dan kesulitan yang dihadapi," kata Kamhar Lakumani.
Kamhar memberikan contoh terkait sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.
"Mulai dari langka dan mahalnya sembako, kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar listrik, dan berbagai kebutuhan hidup lainnya, pajak dinaikin di kala daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih setelah terpukul akibat pandemi Covid-19," tutur Kamhar Lakumani.
Sehingga Kamhar merasakan ironi yang amat sanagat ketika ada sebuah partai yang sering mengklaim sebagai partai wong cilik namun tidak peduli dengan jeritan mereka.
"Katanya partai wong cilik, nyatanya rakyat semakin dicekik," pungkas Kamhar.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
"Sekilas perbandingan Partai Demokrat yang pro rakyat dan partainya Hasto yang katanya partai wong cilik ketika mengemban amanah menjalankan pemerintahan," ujar Kamhar Lakumani, Jumat (24/6/2022).
Ia menyebutkan dari penyerapan para kader Demokrat didapatkan fakta bahwa masyarakat sedang mengalami banyak kesulitan.
"Aspirasi dan temuan yang kami peroleh dilapangan bahwa rakyat mengeluhkan berbagai persoalan dan kesulitan yang dihadapi," kata Kamhar Lakumani.
Kamhar memberikan contoh terkait sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.
"Mulai dari langka dan mahalnya sembako, kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar listrik, dan berbagai kebutuhan hidup lainnya, pajak dinaikin di kala daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih setelah terpukul akibat pandemi Covid-19," tutur Kamhar Lakumani.
Sehingga Kamhar merasakan ironi yang amat sanagat ketika ada sebuah partai yang sering mengklaim sebagai partai wong cilik namun tidak peduli dengan jeritan mereka.
"Katanya partai wong cilik, nyatanya rakyat semakin dicekik," pungkas Kamhar.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
(muh)