Orang Miskin Bertambah, Muhammadiyah: Lebih Utama Sedekah Uang dari Sembelih Hewan

Rabu, 24 Juni 2020 - 15:39 WIB
loading...
Orang Miskin Bertambah, Muhammadiyah: Lebih Utama Sedekah Uang dari Sembelih Hewan
Penyembelihan sapi kurban pada saat Hari Raya Idul Adha. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Selain salat Idul Adha , dalam panduan ibadah yang diterbitkan menjelang bulan haji, Muhammadiyah juga mengatur soal pelaksanaan ibadah kurban di masa pandemi.

Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan, hukum kurban adalah sunah muakad (sangat dianjurkan) bagi muslim yang punya kemampuan, dalam hal ini tentu saja finansial. Tahun ini, PP Muhammadiyah meminta masyarakat lebih mengutamakan sedekah berupa uang yang lebih dibutuhkan masyarakat daripada menyembelih hewan. Sebab jumlah orang miskin bertambah akibat pandemi Covid-19.

(Baca: Muhammadiyah Anjurkan Salat Idul Adha di Lapangan Tetap Ditiadakan)

Namun, anjuran itu tidak saklek. Masyarakat yang mampu secara ekonomi bisa melaksanakan ibadah kurban. “Membantu duafa maupun berkurban keduanya mendapatkan pahala. Berdasarkan beberapa dalil, memberikan sesuatu yang lebih besar manfaatnya untuk kemaslahatan lebih diutamakan,” tutur Agung.

Untuk itu, PP Muhammadiyah memberikan panduannya. Pertama, kurban dikonversi dalam bentuk dana yang diberikan ke lembaga amil zakat. Nantinya, itu didistribusikan dalam bentuk makanan kemasan ke masyarakat di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar.

(Baca: Ulama: Kurban Bukan Sekadar Ibadah, Ada Manfaat Ekonomi)

Kedua, penyembelihan hewan kurban sebaiknya dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH). Ketiga, jumlah hewan yang dipotong di RPH dibatasi agar mengurangi kerumuman untuk menjaga keselamatan bersama.

Ketiga, melakukan penyembelihan di rumah dan dilakukan oleh tenaga profesional atau sendiri. Keempat, pembagian dilakukan panitia dengan diantarkan ke rumah-rumah warga dengan menerapkan protokol kesehatan. “Ini hendaknya dapat dilaksankan sebagai panduan bagi umat Islam pada umumnya dan warga Muhammadiyah,” ujar dia.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)