Sang Ayah Jadi Nama Gedung di Lanud Iswahjudi, Ini Kata Anak-anak Surindro dan Megawati

Kamis, 16 Juni 2022 - 22:27 WIB
loading...
Sang Ayah Jadi Nama Gedung di Lanud Iswahjudi, Ini Kata Anak-anak Surindro dan Megawati
Putra putri KPT PNB Anumerta Surindro Supjarso dan Megawati Soekarnoputri, Mohammad Rizky Pratama, Mohammad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani hadir saat peresmian Gedung Kapten Penerbang Anumerta Surindro Supjarso di Lanud Iswahjudi, Madiun. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) meresmikan Gedung Kapten Penerbang (KPT PNB) Anumerta Surindro Supjarso, yang memiliki fungsi latihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Iswahjudi , Madiun, Jawa Timur, Kamis (16/6/2022). Anak dan cucu Surindro bersama Megawati Soekarnoputri, hadir di lokasi untuk mengikuti proses peresmian.

Ditanya responsnya usai upacara, putra sulung Mohammad Rizky Pratama mengaku haru serta bangga atas peresmian Gedung KPT PNB di Lanud Iswahjudi. "Saya sangat bangga dan terharu, khususnya untuk Pak KSAU, saya berterima kasih sekali mewakili keluarga, bisa mejadi warga AU. Sekali lagi saya berterima kasih. Khususnya kepada Angkatan Udara Indonesia," kata Tatam, sapaan akrab Mohammad Rizky Pratama, Kamis (16/6/2022).

Menurutnya, semangat yang bisa diambil dari peresmian gedung ini untuk para generasi muda adalah anak muda Indonesia harus percaya diri. Sebab kemerdekaan negara Indonesia adalah sesuatu yang diperjuangkan dengan luar biasa. "Kita harus siap, untuk selalu tetap semangat, dan jangan pernah berkecil hati untuk para pemuda," kata Tatam.

Baca juga: KSAU dan Ketua DPR Resmikan Gedung dan Patung Surindro Supjarso di Lanud Iswahjudi

Putra kedua, Mohammad Prananda Prabowo atau akrab disapa Nanan mengatakan, mewakili pihak keluarga maupun pribadi, sangat mengapresiasi apa yang sudah diberikan keluarga besar TNI AU lewat peresmian gedung ini.

"Tentunya mewakili pihak keluarga, khususnya saya secara pribadi, mengapresi apa yang sudah diberikan dari keluarga besar Angkatan Udara. Dan itu juga yang menjadikan kami sekeluarga menjadi bagian dari keluarga Angkatan Udara Republik Indonesia. Tentu juga membanggakan sekali bagi kami," kata Nanan.

Ia melanjutkan, dinamakannya gedung itu dengan nama sang ayah, bukan sekedar romantisme. Sebab, kata Nanan, ada barapan agar peresmian ini juga menghasilkan makna positif. Khususnya bagaimana generasi muda Indonesia harus belajar mengenai perjuangan kemerdekaan dan perjuangan menjaga keutuhan wilayah Kesatuan RI hingga saat ini. Dari peresmian gedung ini, generasi muda juga bisa menggali lebih dalam sejarah bangsa, termasuk bila ada yang sifatnya sensitif.

Ketika ditanya tanggapannya soal seberapa penting pembangunan kekuatan pertahanan udara Indonesia, Nanda mengatakan bahwa hal itu adalah hal mutlak. Pembangunan kekuatan pertahanan udara, pertahanan laut, maupun pertahanan darat, harus sejalan dan seimbang. "Itu merupakan suatu yang mutlak. Kan negara kita merupakan negara kepulauan dan juga negara maritim. Itu tentunya selain Angkatan Udara, Angkatan Lautnya juga harus kuat, dan harus bersinergi dan dengan Angkatan Darat; ketiga angkatan tersebut," kata Prananda.

Puan Maharani, adik ketiga yang juga Ketua DPR juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI AU karena memakai nama Surindro Supjarso untuk salah satu gedung yang dimiliki. "Mewakili keluarga besar, saya mengucapkan terima kasih sebesarnya atas penghormatan kepada beliau (Surindro) yang gugur dalam tugas pengabdian, sehingga nama beliau dipakai di salah satu gedung," kata Puan.

Menurut Puan, Surindro merupakan salah satu sosok penerbang tempur yang tangguh dan berjiwa patriot, yang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. "Kami berharap dengan nama almarhum disematkan sebagai nama gedung ini, maka dapat menjadi pengingat bagi kita semua tentang tugas dan tanggung jawab dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia," kata Puan.

Untuk diketahui, Surindro adalah pilot pesawat pembom TU 16KS yang hilang pada 22 Januari 1971 dalam tugas latihan di Biak, Papua. Namun, di masa Orde Baru, pesawat itu di-grounded karena berasal dari Uni Soviet, sehingga para penerbangnya dialihkan, termasuk Surindro ke pesawat caravan.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)