Satgas: Sudah Vaksinasi 4 Kali Tetap Bisa Tertular Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan, melihat negara-negara lain di dunia, meskipun sudah vaksinasi Covid-19 hingga empat kali, seseorang tetap bisa tertular. Terutama, pada fase merebaknya varian Omicron dan sub-subnya yakni BA.4 dan BA.5 seperti sekarang ini.
"Kalau kita lihat Omicron ini sebagaimana juga terjadi di negara-negara lain, bahkan mereka sudah vaksinasi sampai empat kali tetap saja bisa terjadi penularan," kata Alex saat diskusi secara virtual, Kamis (16/6/2022).
Karena itu, Alex menekankan, meski kini sudah terjadi pelonggaran aktivitas, tapi protokol kesehatan tidak boleh longgar. Masyarakat harus tetap punya komitmen bahwa protokol kesehatan menjadi salah satu senjata, baik perorangan, keluarga maupun masyarakat.
"Dan tentu ini akan bisa menjadi senjata perorangan kalau kewaspadaannya tinggi. Kewaspadaan ini bisa tinggi kalau dia terinformasi artinya edukasinya baik dan kemudian dengan sendirinya akan terjadi self assessment," kata Alex.
Ia mengatakan, sepanjang self assessment tidak terbangun, maka masyarakat tidak mengerti bahwa penularan masih ada di sekitarnya. Akibatnya, kendati sudah divaksinasi tiga kali, karena tidak menerapkan protokol kesehatan tetap saja terinfeksi.
"Oleh karena itu yang harus kita sampaikan ke masyarakat bahwa imunitas bukan berarti sama dengan pencegahan penularan. Jadi pencegahan penularan itu adalah protokol kesehatan dan ini adalah kewajiban, kalau kita keluar dari rumah, kalau kita masuk ke area atau juga masuk ke dalam satu kumpulan orang-orang yang tidak kita kenal," kata Alex.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Hari ini Bertambah 1.173, Meninggal 3 Orang
"Kalau kita lihat Omicron ini sebagaimana juga terjadi di negara-negara lain, bahkan mereka sudah vaksinasi sampai empat kali tetap saja bisa terjadi penularan," kata Alex saat diskusi secara virtual, Kamis (16/6/2022).
Karena itu, Alex menekankan, meski kini sudah terjadi pelonggaran aktivitas, tapi protokol kesehatan tidak boleh longgar. Masyarakat harus tetap punya komitmen bahwa protokol kesehatan menjadi salah satu senjata, baik perorangan, keluarga maupun masyarakat.
"Dan tentu ini akan bisa menjadi senjata perorangan kalau kewaspadaannya tinggi. Kewaspadaan ini bisa tinggi kalau dia terinformasi artinya edukasinya baik dan kemudian dengan sendirinya akan terjadi self assessment," kata Alex.
Ia mengatakan, sepanjang self assessment tidak terbangun, maka masyarakat tidak mengerti bahwa penularan masih ada di sekitarnya. Akibatnya, kendati sudah divaksinasi tiga kali, karena tidak menerapkan protokol kesehatan tetap saja terinfeksi.
"Oleh karena itu yang harus kita sampaikan ke masyarakat bahwa imunitas bukan berarti sama dengan pencegahan penularan. Jadi pencegahan penularan itu adalah protokol kesehatan dan ini adalah kewajiban, kalau kita keluar dari rumah, kalau kita masuk ke area atau juga masuk ke dalam satu kumpulan orang-orang yang tidak kita kenal," kata Alex.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Hari ini Bertambah 1.173, Meninggal 3 Orang
(abd)