Dansatgas Kizi TNI Konga: Serma Rama Wahyudi Gugur Akibat Tertembak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satu prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco gugur saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.
Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M.P. Sibuea, menjelaskan, prajurit TNI yang gugur atas nama Serma Rama Wahyudi. Sedangkan seorang prajurit TNI lainnya mengalami luka-luka saat diserang kelompok bersenjata di wilayah Makisabo pada Senin 22/06/2020, 17.30 waktu setempat.
”Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6/2020). (Baca juga: Prajurit TNI Gugur di Kongo, Komandan Pasukan: Kami Merasa Terpukul)
Menurut dia, ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan oleh kelompok bersenjata. Konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo dihujani tembakan. Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.
”Usai kontak senjata, Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri. Sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO,” ucapnya. (Baca juga: Seorang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Indonesia Gugur di Kongo)
Seperti diketahui, Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi dan telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB, salah satunya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga-Kadidiwe, Kongo.
Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M.P. Sibuea, menjelaskan, prajurit TNI yang gugur atas nama Serma Rama Wahyudi. Sedangkan seorang prajurit TNI lainnya mengalami luka-luka saat diserang kelompok bersenjata di wilayah Makisabo pada Senin 22/06/2020, 17.30 waktu setempat.
”Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6/2020). (Baca juga: Prajurit TNI Gugur di Kongo, Komandan Pasukan: Kami Merasa Terpukul)
Menurut dia, ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan oleh kelompok bersenjata. Konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo dihujani tembakan. Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.
”Usai kontak senjata, Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri. Sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO,” ucapnya. (Baca juga: Seorang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Indonesia Gugur di Kongo)
Seperti diketahui, Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi dan telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB, salah satunya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga-Kadidiwe, Kongo.
(cip)