Isu Reshuffle Kabinet, PAN: Mau Diberi atau Tidak Diberi Terserah

Sabtu, 11 Juni 2022 - 13:12 WIB
loading...
Isu Reshuffle Kabinet,...
Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat. Bahkan diisukan bahwa reshuffle kabinet itu akan dilakukan pada 15 Juni 2022. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat. Bahkan diisukan bahwa reshuffle kabinet itu akan dilakukan pada 15 Juni 2022.

Terkait isu ini, Partai Amanat Nasional (PAN) yang bergabung mendukung pemerintah sejak Agustus 2021 mengaku sudah ada komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa PAN diminta ikut membantu. Namun membantu tidak harus menjadi menteri dan PAN sudah melakukan itu.

“Ya sudah ada (komunikasi dengan Presiden) harapan bahwa nanti kalau bisa PAN ikut membantu (pemerintah). Kan sudah kita bantu, tidak harus jadi menteri kan,” kata Ketua DPP PAN Ahmad Yohan dalam Polemik MNC Trijaya FM yang bertajuk “Jangan Pegel Nunggu Reshuffle” secara daring, Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Jokowi Tegaskan Belum Ada Keinginan Reshuffle Kabinet



Saat ditanya permintaan nama dari Jokowi, Yohan mengungkap bahwa sampai saat ini belum ada permintaan nama dari Jokowi untuk mengisi posisi tertentu dalam kabinet. “Ya sampai sekarang belum toh, belum ada pengumuman, nanti kalau udah ada pengumuman pasti ada,” katanya.

Adapun PAN yang beberapa kali gagal masuk kabinet, menurutnya, PAN lebih sabar karena memang PAN sejak awal di luar pemerintahan. Bahkan PAN tidak bersama dengan Jokowi pada Pilpres 2019. Namun, PAN tetap mendukung pemerintah, mendukung kebijakan-kebijakan yang positif, mengingatkan dan memberikan masukan.

“Kami lebih sabar karena kami sejak awal di luar, ini kan di pemilu kemarin berbeda dengan Pak Jokowi, karena kepentingan bangsa dan negara ini apa pun kita mendukung pemerintah. Yang dibilang pemerintah bagus kita dukung, kalau ada yang kurang-kurang pasti kita ingatin, kita beri masukan,” ujar Sekretaris Fraksi PAN DPR ini.

Terkait menteri ini, Yohan menegaskan bahwa PAN sudah kebal, apakah Jokowi mau memberi atau tidak kepada partainya. Sebab, hal itu merupakan hak prerogatif presiden. Karena sejak awal PAN bergabung pemerintahan tanpa syarat, melainkan hanya kepentingan bangsa dan negara.

Sebagaimana Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa bergabungnya PAN demi kepentingan bansga dan negara, agar kegaduhan politik berhenti. “Soal menteri ini silakan Pak Presiden, itu hak prerogatif Pak Presiden. Mau diberi, mau tidak diberi terserah, yang penting kita berharap pemerintahan Pak Jokowi yang masih 2 tahun ini bisa efektif dan efisien menjalankan tugasnya, sehingga keluhan-keluhan masyarakat, harapan-harapan masyarakat bisa dipenuhi dengan baik oleh pemerintah,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ahmad Muzani Respons...
Ahmad Muzani Respons Isu Reshuffle Menteri Kabinet Merah Putih pada Mei
8 Tuntutan Forum Purnawirawan...
8 Tuntutan Forum Purnawirawan TNI, Mendorong Reshuffle hingga Pergantian Wapres
Jokowi Jamu Tony Blair...
Jokowi Jamu Tony Blair di Restoran Menteng, Bahas Apa?
Eks Menteri Koalisi...
Eks Menteri Koalisi Indonesia Maju Bertemu Jokowi, Teten Masduki: Silaturahmi
Digelar Tertutup, Mantan...
Digelar Tertutup, Mantan Menteri Kabinet Indonesia Maju Temui Jokowi, Bahas Apa?
Mensos Ngaku Tak Pernah...
Mensos Ngaku Tak Pernah Dengar Wacana Reshuffle Kabinet Prabowo
Perdana! Presiden Prabowo...
Perdana! Presiden Prabowo Reshuffle Kabinet Merah Putih
Jebolan ITB, Ini Profil...
Jebolan ITB, Ini Profil Pendidikan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti yang Resmi Dilantik Prabowo
Pendidikan Kepala BPKP...
Pendidikan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh yang Resmi Dilantik Hari Ini, Alumnus S3 UI
Rekomendasi
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Bank Indonesia Buka...
Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja, Ini Posisi yang Dibutuhkan
Dewa United Motorsport...
Dewa United Motorsport X MSRT Juara Umum Kejurnas Sprint Rally Bandung
Berita Terkini
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Mengelola Komunikasi...
Mengelola Komunikasi Publik Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah
Duit Rp479 Miliar dari...
Duit Rp479 Miliar dari Korupsi Duta Palma Disita Kejagung, Sahroni Apresiasi
Pemusnahan Amunisi Tewaskan...
Pemusnahan Amunisi Tewaskan 13 Orang di Garut, Kemhan: Investigasi sedang Dilakukan
Ketika Siswa Nakal Masuk...
Ketika Siswa Nakal Masuk Barak
TNI Jaga Semua Kejaksaan,...
TNI Jaga Semua Kejaksaan, Hendardi: Bertentangan dengan Konstitusi
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved