KKB Papua Terima Amunisi dari Aparat, DPR Desak TNI-Polri Bentuk Tim Khusus

Jum'at, 10 Juni 2022 - 17:32 WIB
loading...
KKB Papua Terima Amunisi dari Aparat, DPR Desak TNI-Polri Bentuk Tim Khusus
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak TNI-Polri bentuk tim khusus guna mengusut pemasok amunisi ke KKB Papua. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komisi III DPR khawatir atas temuan Polda Papua bahwa pemasok amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB ) diduga adalah seorang aparat. Temuan ini merupakan pengembangan lanjutan atas kasus pembacokan yang dilakukan pelaku berinisial FS di Intan Jaya, Papua.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menegaskan, keberadaan KKB adalah ancaman bagi NKRI, karenanya dia tidak habis pikir jika ada aparat yang justru memasok senjata pada mereka.

“Ini sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak? Seorang aparat menjadi jembatan dengan kelompok kriminal bersenjata yang justru membahayakan NKRI. Karenanya saya meminta pada lembaga terkait, baik TNI maupun Polri untuk memberi perhatian khusus, karena para aparat ini kan memang punya wewenang untuk memiliki senjata. Namun bila diselewengkan wewenangnya untuk kepentingan pribadi tentu dapat sangat membahayakan,” kata Sahroni, Jumat (10/6/2022).



Politikus Partai NasDem ini mendesak agar penegak hukum dapat menindak tegas pelaku dan mengganjarnya dengan hukuman yang berat. "Ini harus ditindak tegas, aparat yang bersangkutan harus diberi hukuman berat. Dan ini juga bukan pertama kalinya seorang aparat menjadi pemasok amunisi kepada KKB," ujarnya.



Selain itu, Sahroni juga meminta agar kepolisian membentuk tim khusus untuk mengusut seluruh pemasok amunisi kepada KKB di Papua. Hal ini demi menghindari terulangnya hal yang sama di kemudian hari.

"Karenanya, menurut saya Kepolisian mungkin bisa bersama-sama dengan TNI membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas jaringan pemasok amunisi ataupun senjata kepada KKB. Selain itu juga sebaiknya diperketat pula aturan terkait kepemilikan maupun izin bersenjata par aparat khususnya di wilayah-wilayah tertentu," ucapnya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)