Banggar DPR Apresiasi Pertamina Mau Berbagi Beban APBN

Jum'at, 10 Juni 2022 - 02:44 WIB
loading...
Banggar DPR Apresiasi Pertamina Mau Berbagi Beban APBN
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua Badan Anggaran ( Banggar ) DPR Said Abdullah mengapresiasi PT Pertamina untuk berbagi beban (burden sharing) sebagai respons atas kenaikan harga minyak dunia yang masih bertahan di atas USD100/barel. Dari sisi APBN, Banggar DPR telah memberikan persetujuan kepada pemerintah untuk menambah alokasi subsidi energi sebesar Rp74,9 triliun dan tambahan alokasi kompensasi BBM dan listrik sebesar Rp275,0 triliun.

Adapun kompensasi ini diperuntukkan BBM sebesar Rp234,0 triliun dan listrik Rp41,0 triliun. "Terima kasih Pertamina atas kesediaan berbagi beban," ujar Said di Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Untuk diketahui, pada 19 Mei 2022, pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama dengan Banggar DPR menyetujui perubahan postur APBN 2022. Perubahan ini dilatarbelakangi oleh pergeseran asumsi Indonesian Crude Price (ICP) pada APBN 2022 yang semula dipatok USD60/barel.





Padahal harga ICP terus merangkak naik hingga diatas rata-rata USD100/barel. Tidak menghendaki APBN berdarah-darah, dengan cepat Banggar DPR menyetujui perubahan APBN 2022 yang diajukan oleh pemerintah.

Tujuannya agar APBN bisa menyesuaikan dengan kondisi eksternal, dan pemerintah dapat memiliki elastisitas fiskal, khususnya untuk kenaikan alokasi subsidi dan kompensasi energi. Untungnya, beban yang dipikul APBN ikut dirasakan oleh Pertamina.

Menurut Said, langkah Pertamina ikut memikul beban bersama-sama dengan memprioritaskan pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) sebagai tanggung jawab bersama untuk melindungi hajat hidup orang banyak. Langkah ini memang lebih prioritas ketimbang memburu keuntungan semata di saat tekanan harga minyak bisa menyulitkan hajat hidup rakyat.

"Keprihatinan bersama yang ditunjukkan oleh Pertamina inilah yang sangat kita apresiasi," ujar politikus asal Sumenep ini.

Sebab bila tanpa kontribusi Pertamina, APBN akan jauh lebih berat menanggung beban subsidi dan kompensasi BBM. "Kesediaan Pertamina memangkas target nett profit USD3 miliar demi bersama-sama membantu negara dan rakyat bentuk nyata burden sharing," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)