Pancasila adalah 'Vaksin' Terbaik untuk Cegah Radikalisme

Selasa, 23 Juni 2020 - 17:52 WIB
loading...
Pancasila adalah Vaksin Terbaik untuk Cegah Radikalisme
Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) KH Anwar Sanusi. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Seperti halnya virus Corona atau Covid-19 , "virus" radikal terorisme juga tidak mengenal ruang dan waktu. Masyarakat dengan pemahaman agama tentu mudah terpengaruh paham tersebut.

Bangsa ini pun sebenarnya tidak perlu mencari "vaksin" baru dalam menghadapi virus radikal terorisme.

Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa sebenarnya sudah menjadi vaksin terbaik bagi masyarakat dalam meningkatkan daya imunitas diri menghadapi "virus" radikal terorisme tersebut.

Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) KH Anwar Sanusi menjelaskan tentang sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Karena Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya seluruh rakyat dan warga Indonesia harus mempunyai Tuhan dan harus beragama. Sepanjang yang saya ketahui tidak ada agama yang mengajarkan tentang radikalisme dan terorisme. Kalau sila pertama ini sudah meresap di dalam jiwa masyarakat kita, maka tidak akan ada yang namanya terorisme maupun radikalisme," tutur Anwar, di Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Mantan Ketua Umum ormas Perti ini juga mengatakan, sesungguhnya agama mana pun telah mengajarkan para umatnya untuk saling mengasihi antarsesama manusia.

“Semua agama mengajarkan kasih sayang, jadi kalau kita menghayati betul tentang nilai-nilai Pancasila seperti sila pertama, maka tidak akan ada terorisme, radikalisme, bahkan separatisme juga tidak ada. Karena nilai agama itu juga menghubungkan manusia dengan manusia yang dalam Islam disebut ukhuwah islamiyah,” tutur salah satu pendiri yang juga Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini.

Selain ukhuwah Islamiyah, dia juga mengatakan ada juga hubungan antara warga negara dan negara yang pernah dikemukakan oleh para ulama bangsa ini, almarhum KH Hasyim Ashari pada saat itu dengan jargonnya yang dikenal dengan sebutan Hubbul Wathan Minal Iman.

Hubbul Wathan Minal Iman ini artinya bahwa mencintai negara itu sebagian daripada Iman kita. Orang yang cinta kepada bangsa ini pasti akan sangat menjaga Tanah Airnya dan merawat ideologi negara dari segala bentuk yang akan menghancurkannya,” tuturnya.

( )

Menurut dia, sesungguhnya Pancasila sebagai falsafah bangsa dan juga sebagai ideologi yang pada hakikatnya menghendaki keadilan.

“Oleh sebab itu untuk mencapai suatu keadilan sebagai sila yang kelima, selain Ketuhanan Yang Maha Esa kita direkatkan dulu dengan sila kedua, Kemanusian yang Adil dan Beradab. Artinya, sebagai manusia Indonesia maka akan ada yang dalam Islam disebut ‘hablum minannas’yakni hubungan horizontal, antar manusia untuk saling hormat menghormati, saling beretika baik dalam tindak tanduk maupun di dalam perkataan,” tuturnya.

Anwar juga menjelaskan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Dalam Islam sendiri disebutnya sebagai "Wa’tasimu bihablillahi jami’a wala tafarroqu" yang artinya Bersatulah kita bersama-sama, jangan terpecah belah.

“Jika dalam Pancasila itu kita mengenalnya dengan sebutan Bhineka Tunggal Ika, walaupun kita bersuku-suku bangsa, berbeda agama, tetapi kita tetap bersatu. Jadi nilai-nilai Pancasila itu sebenarnya sangat luhur sekali,” katanya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1785 seconds (0.1#10.140)