AP2LN: Setiap Tahun Jepang Serap 40.000 Peserta Magang dari Indonesia

Selasa, 31 Mei 2022 - 20:51 WIB
loading...
AP2LN: Setiap Tahun Jepang Serap 40.000 Peserta Magang dari Indonesia
Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto menyebut lebih dari 40.000 pemuda dari Indonesia terserap menjadi peserta magang di Jepang per tahunnya. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) menyebut lebih dari 40.000 pemuda dari Indonesia terserap menjadi peserta magang di Jepang per tahunnya.

Hal itu disampaikan Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto saat acara Halalbihalal dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia, di Jakarta, Selasa (31/5/2022).

Budiyanto menyebut, AP2LN merupakan asosiasi yang menaungi 135 lembaga pengirim atau Sending Organization (SO) dari seluruh Indonesia. Asosiasi ini telah terbentuk sejak 2013. Adapun peserta magang yang diberangkatkan ke Jepang berusia dari 18-30 tahun. Antusiasme peserta magang dari Indonesia pun kembali meningkat sejak pemerintah Jepang membuka kembali program pemagangan pada Maret 2022 lalu.



"Situasi pandemi memang sempat membuat kami menunda pengiriman peserta magang ke Jepang. Hal ini demi kepentingan kesehatan para peserta magang terlepas dari aturan pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia. Puji syukur, ketika penerbangan ke Jepang kembali dibuka pada Maret 2022, anggota AP2LN telah menempatkan lebih dari 7.000 peserta magang ke Jepang," ujarnya.

AP2LN juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kedutaan Besar Jepang melalui counsellor, Mr. Imai Hiroyuki dan Mr. Sasaki Hiroki, yang telah menfasilitasi AP2LN kuota khusus sebanyak 120 permohonan aplikasi visa setiap hari selama dua bulan pertama melalui VFS Global, Jakarta. Di masa awal dibukanya perbatasan ke Jepang untuk peserta pemagangan, terjadi lonjakan antrean permohonan visa di hampir seluruh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.



Menurut Budiyanto, DPP AP2LN selalu berupaya memberi layanan terbaik kepada para anggota dengan bersinergi dengan beberapa pihak seperti maskapai Garuda Indonesia untuk layanan penerbangan bagi para peserta, Bank BNI untuk layanan pembiayaan peserta melalui fasilitas KUR yang saat ini sedang kita jajaki, bahkan di tahun ini AP2LN akan membuka kantor perwakilan di Jepang.

"Khusus untuk pembukaan kantor perwakilan AP2LN di Jepang merupakan suatu hal yang cukup krusial, karena dapat melayani permasalahan yang terjadi antara anggota AP2LN dengan AO (Accepting Organization) di Jepang. Selain itu juga dapat membuka peluang perluasan pasar penempatan bagi para peserta pemagangan dari Indonesia, di mana saat ini KBRI kita di Jepang belum memiliki atase ketenagakerjaan," tutur Budiyanto.

AP2LN berharap melalui kegiatan ini, semua para pemangku kepentingan (stakeholders) di dunia penempatan peserta pemagangan ke Jepang dapat selalu bersinergi untuk bertumbuh lebih kuat dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

”AP2LN dan anggotanya tidak akan dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari pemerintah Indonesia, melalui Direktorat Binalavotas di Kemnaker RI dan pihak lainnya termasuk Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang merupakan kakak kandung dari para sending organization,” ucapnya.

P3MI bukanlah kompetitor dari SO dalam penempatan peserta pemagangan atau tenaga kerja (Specific Skill Workers/SSW) ke Jepang. Karena pemerintah Indonesia melalui Kemnaker dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah menetapkan tugas, pokok dan fungsinya masing-masing. ”P3MI dan SO dapat saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan SSW di Perusahaan Jepang yang sampai saat ini belum terpenuhi. Dan Kata kuncinya hanya satu bersinergi,” katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2385 seconds (0.1#10.140)