Di Webinar Partai Perindo, Anggota DPR RI: Menjadi Caleg Harus Banyak Uang? Tidak Juga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi VI sekaligus Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi mengungkapkan untuk menjadi kandidat calon anggota legislatif ( caleg ) tidak harus selalu memiliki banyak uang. Meskipun uang di atas segalanya.
"Artinya ketika banyak uang harus menjadi caleg ataupun menjadi caleg harus banyak uang? tidak juga," kata Baidowi saat buka-bukaan pengalamannya menjadi caleg di Webinar Partai Perindo bertajuk "Benarkan Menjadi Caleg Butuh Biaya Mahal" di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Pria yang akrab disapa Awiek ini mengakui menjadi caleg dituntut harus bekerja keras dan melelahkan. Apalagi ketika bicara tentang bagaimana sebenarnya kebutuhan biaya dan ongkos lainnya yang wujudnya sebagai mahar politik.
"Kalau caleg tidak membutuhkan (uang), itu bohong. Semua caleg membutuhkan uang," tutur politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Namun, kata Awiek, caleg yang memiliki uang pas-pasan harus mengelola uang tersebut dengan baik, sehingga mendapatkan suara yang maksimal. Dia membeberkan ketika memutuskan menjadi caleg PPP dari Dapil Jatim 11, Madura pada pemilu lalu.
Saat itu, bisa dikatakan dirinya tidak memiliki biaya yang banyak, meski masih terdapat uang di kantongnya. "Saya ketika awal menjadi caleg 2014, saat itu kalau dibilang enggak ada uang, ya ada uang. Tetapi bisa terukur lah berapa uangnya mantan redaktur itu tidak sampai miliaran," kata mantan editor Koran SINDO ini.
Dengan minimnya dana, Awiek berusaha mengelola pengeluaran sumber dana dan sumber daya sedemikian rupa, sehingga bisa memaksimalkan perolehan suara. "Menjadi seorang caleg dituntut untuk bekerja sendiri, tidak sebagaimana halnya seorang calon kepala daerah," pungkasnya.
"Artinya ketika banyak uang harus menjadi caleg ataupun menjadi caleg harus banyak uang? tidak juga," kata Baidowi saat buka-bukaan pengalamannya menjadi caleg di Webinar Partai Perindo bertajuk "Benarkan Menjadi Caleg Butuh Biaya Mahal" di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Pria yang akrab disapa Awiek ini mengakui menjadi caleg dituntut harus bekerja keras dan melelahkan. Apalagi ketika bicara tentang bagaimana sebenarnya kebutuhan biaya dan ongkos lainnya yang wujudnya sebagai mahar politik.
"Kalau caleg tidak membutuhkan (uang), itu bohong. Semua caleg membutuhkan uang," tutur politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Namun, kata Awiek, caleg yang memiliki uang pas-pasan harus mengelola uang tersebut dengan baik, sehingga mendapatkan suara yang maksimal. Dia membeberkan ketika memutuskan menjadi caleg PPP dari Dapil Jatim 11, Madura pada pemilu lalu.
Saat itu, bisa dikatakan dirinya tidak memiliki biaya yang banyak, meski masih terdapat uang di kantongnya. "Saya ketika awal menjadi caleg 2014, saat itu kalau dibilang enggak ada uang, ya ada uang. Tetapi bisa terukur lah berapa uangnya mantan redaktur itu tidak sampai miliaran," kata mantan editor Koran SINDO ini.
Dengan minimnya dana, Awiek berusaha mengelola pengeluaran sumber dana dan sumber daya sedemikian rupa, sehingga bisa memaksimalkan perolehan suara. "Menjadi seorang caleg dituntut untuk bekerja sendiri, tidak sebagaimana halnya seorang calon kepala daerah," pungkasnya.
(rca)