Wapres Sebut Perlu Inovasi untuk Hadapi Tatanan Normal Baru

Senin, 22 Juni 2020 - 14:36 WIB
loading...
Wapres Sebut Perlu Inovasi...
Sekat dari pvc dan plastik yang didesain sedemikian rupa terpasang di setiap meja makan di salah satu rumah makan di Plaza Marina Surabaya, Jatim. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah saat ini tengah serius mengkaji penerapan tatanan normal baru . Ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat menuju tatanan baru yang aman Covid-19 dan tetap produktif.

"Hal ini juga dilakukan untuk mendorong pergerakan ekonomi," katanya saat membuka penganugerahan lomba inovasi daerah, Senin (22/6/2020).

Dia mengatakan, dalam mempersiapkan tatanan normal baru diperlukan inovasi. Pasalnya, inilah yang akan menjadi kunci keberhasilan suatu daerah memasuki era produktif dan aman Covid-19.

"Mengapa inovasi menjadi penting? Karena tatanan kehidupan kita di segala bidang kegiatan akan berubah drastis. Seluruh bidang kegiatan ekonomi akan dilaksanakan dengan cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Untuk itu dibutuhkan inovasi dan kreativitas agar kegiatan ekonomi produktif tetap jalan tetapi aman Covid-19," ujarnya. (Baca Juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Gunakan Masker Kain Saat Pandemi).

Dia mengatakan, daerah yang akan memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan normal baru harus dipersiapkan dengan baik. Mulai dari wilayahnya kondusif hingga kegiatan ekonomi juga harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Maka dari itu, perlu bagi daerah mematuhi rambu-rambu yang dikeluarkan oleh WHO. Pertama, penularan virus sudah terkendali, ditunjukkan dengan dengan rasio penyebaran dalam satu wilayah berada di bawah 1 selama dua minggu berturut-turut.

"Prasyarat kedua adalah tersedianya layanan dan sistem kesehatan untuk menangani kasus Covid-19 baru. Prasyarat ketiga adalah kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing," ujarnya.

Lalu yang keempat, perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru tersebut. "Tentu, untuk menerapkan ini semua ke dalam kegiatan ekonomi membutuhkan inovasi dan terobosan agar tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19 dapat terlaksana," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)