Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Hanura apresiasi kinerja aparat selama mudik Lebaran
Hanura apresiasi kinerja aparat selama mudik Lebaran
A
A
A
Sindonews.com - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mengapresiasi kerja aparat, terutama dari Kepolisian dan Kementerian Perhubungan dalam melayani pemudik.
Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Hanura DPR RI, Sarifuddin Sudding. Menurutnya, upaya maksimal yang dilakukan oleh Polri dengan menerjunkan ribuan personel untuk membuat pagar betis di jalur yang dilewati pemudik, sedikit banyak memberi rasa aman bagi masyarakat, terutama para pemudik.
Selain itu, penjagaan dengan sistem pagar betis juga diklaim oleh Polri mampu menurunkan tingkat kecelakaan hingga 23 persen. “Kami mengapresiasi kerja aparat, terutama kepolisian dan Kementerian Perhubungan," kata Sarifuddin, lewat rilisnya kepada Sindonews, Senin (12/8/2013).
"Serta ormas dan organisasi kepemudaan yang turut membantu menciptakan keamanan dan menurunkan jumlah kecelakaan di jalan raya pada saat mudik lebaran tahun ini,” lanjutnya.
Meski begitu, dia tetap mencatat, angka kecelakaan selama mudik yang mencapai 1.598 kecelakaan lalu lintas hingga Hari H Lebaran terhitung masih tinggi. Sehingga Polri dan seluruh instansi yang bertanggungjawab, harus menurunkan angka tersebut tahun depan.
"Sebagaimana data yang dikeluarkan Polri, selama arus mudik 2013, sebanyak total keseluruhan sampai H+1 ini ada 3.172 kendaraan yang terlibat kecelakaan. Dari jumlah itu, 53 pemudik meninggal dunia. Luka berat sebanyak 53 orang, dan 330 orang luka ringan," ungkapnya.
Sudding juga mempertanyakan kinerja pemerintah yang hanya memberikan pelayanan maksimal pada pengguna jalan setahun sekali, yaitu pada saat mudik lebaran. Padahal seharusnya, pelayanan maksimal tersebut sudah menjadi kewajiban pemerintah setiap saat, tanpa harus menunggu datangnya mudik lebaran.
“Pelayanan maksimal juga diberikan kepada masyarakat pengguna jalan pada hari-hari biasa, dan tidak perlu menunggu setahun sekali. Masyarakat saat ini mendambakan pelayanan yang maksimal setiap hari, seperti halnya pada saat mudik lebaran. Tapi sayangnya, hal itu tidak terwujud,” pungkasnya.
Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Hanura DPR RI, Sarifuddin Sudding. Menurutnya, upaya maksimal yang dilakukan oleh Polri dengan menerjunkan ribuan personel untuk membuat pagar betis di jalur yang dilewati pemudik, sedikit banyak memberi rasa aman bagi masyarakat, terutama para pemudik.
Selain itu, penjagaan dengan sistem pagar betis juga diklaim oleh Polri mampu menurunkan tingkat kecelakaan hingga 23 persen. “Kami mengapresiasi kerja aparat, terutama kepolisian dan Kementerian Perhubungan," kata Sarifuddin, lewat rilisnya kepada Sindonews, Senin (12/8/2013).
"Serta ormas dan organisasi kepemudaan yang turut membantu menciptakan keamanan dan menurunkan jumlah kecelakaan di jalan raya pada saat mudik lebaran tahun ini,” lanjutnya.
Meski begitu, dia tetap mencatat, angka kecelakaan selama mudik yang mencapai 1.598 kecelakaan lalu lintas hingga Hari H Lebaran terhitung masih tinggi. Sehingga Polri dan seluruh instansi yang bertanggungjawab, harus menurunkan angka tersebut tahun depan.
"Sebagaimana data yang dikeluarkan Polri, selama arus mudik 2013, sebanyak total keseluruhan sampai H+1 ini ada 3.172 kendaraan yang terlibat kecelakaan. Dari jumlah itu, 53 pemudik meninggal dunia. Luka berat sebanyak 53 orang, dan 330 orang luka ringan," ungkapnya.
Sudding juga mempertanyakan kinerja pemerintah yang hanya memberikan pelayanan maksimal pada pengguna jalan setahun sekali, yaitu pada saat mudik lebaran. Padahal seharusnya, pelayanan maksimal tersebut sudah menjadi kewajiban pemerintah setiap saat, tanpa harus menunggu datangnya mudik lebaran.
“Pelayanan maksimal juga diberikan kepada masyarakat pengguna jalan pada hari-hari biasa, dan tidak perlu menunggu setahun sekali. Masyarakat saat ini mendambakan pelayanan yang maksimal setiap hari, seperti halnya pada saat mudik lebaran. Tapi sayangnya, hal itu tidak terwujud,” pungkasnya.
(maf)
Explore More