Setelah Gus Dur, Ini Jejak 4 Tokoh NU di Pilpres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) menjadi Presiden RI pada 1999-2001. Setelah era Gus Dur yang dipilih oleh MPR RI, pemilihan presiden (pilpres) digelar secara langsung alias dipilih oleh rakyat.
Sejak pilpres digelar secara langsung alias dipilih rakyat pada 2004, sebanyak empat tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ikut berkontestasi. Tiga orang bertarung di Pilpres 2004, satu orang lainnya bertarung di Pilpres 2019 .
Pada Pilpres 2004, tiga tokoh NU yang bertarung adalah Hamzah Haz, Salahuddin Wahid, dan Hasyim Muzadi. Pada Pilpres 2009 dan Pilpres 2014 tidak ada tokoh NU yang tampil.
Diketahui, Pilpres 2009 diikuti oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto. Selanjutnya, Pilpres 2014 hanya diikuti dua pasangan yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Selanjutnya pada Pilpres 2019, tokoh NU kembali tampil. Kali ini, giliran KH Ma'ruf Amin yang digandeng petahana, Joko Widodo (Jokowi).
Berikut ini SINDOnews tampilkan profil singkat dan jejak keempat tokoh NU yang bertarung di pilpres tersebut:
1. Salahuddin Wahid
Salahuddin Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Sholah lahir di Jombang, Jawa Timur, 11 September 1942. Pria yang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjadi anggota MPR RI pada 1998-1999.
Ketua PBNU 1999-2004 ini ikut dalam kontestasi Pilpres 2004 sebagai cawapres, mendampingi mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto. Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar.
Pasangan ini mendapat nomor urut 1 pada Pilpres 2004. Mengusung slogan 'Tenang, Aman, dan Sejahtera Bangsaku', pasangan ini terhenti di putaran pertama karena hanya berada di urutan ketiga. Adapun pasangan yang melaju ke putaran kedua adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) dan Megawati-Hasyim Muzadi. Pilpres 2004 ini dimenangi SBY-JK.
Gus Sholah meninggal dunia pada 2 Februari 2020, setelah mengalami masa kritis usai menjalani bedah jantung. Jenazah Gus Sholah dimakamkan di Kompleks Pemakaman Keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
2. Ahmad Hasyim Muzadi
Ahmad Hasyim Muzadi atau lebih dikenal dengan nama Hasyim Muzadi lahir di Tuban, Jawa Timur, 8 Agustus 1943. Hasyim pernah menjadi anggota DPRD Kotamadya Malang dan DPRD Jawa Timur.
Ketua Umum PBNU 1999-2004 ini dipinang Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres pada Pilpres 2004. Pasangan yang diusulkan PDIP ini memiliki slogan 'Sudah Terbukti dan Sudah Teruji'.
Duet ini mendapat nomor urut 2. Sukses berada di posisi kedua pada putaran pertama dengan 26,2 persen suara, duet Mega-Hasyim akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan SBY-JK pada putaran kedua Pilpres 2004. Megawati pun gagal mempertahankan posisinya di kursi RI-1.
Hasyim Muzadi meninggal dunia pada Kamis, 16 Maret 2017. Jenazahnya dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Al Hikam Beji, Depok, Jawa Barat.
3. Hamzah Haz
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940. Hamzah merupakan Wapres RI 2001-2004, mendampangi Megawati Soekarnoputri.
Pada Pilpres 2004, Hamzah yang pernah menjadi Wakil Ketua NU Wilayah Kalimantan Barat dan Penasihat Pengurus NU Wilayah Kalimantan Barat, mencoba naik ke posisi RI-1. Hamzah menggandeng Agum Gumelar.
Pasangan yang diusulkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mendapat nomor urut 5. Mengusung slogan 'Jujur, Tegas, Berwibawa, Percaya, dan Maju', duet ini gagal berbicara banyak di pilpres yang pertama kali digelar langsung tersebut. Hamzah-Agum berada di urutan terakhir setelah hanya meraih 3,01 persen suara.
4. Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin lahir di Tangerang, 11 Maret 1943. Selain dikenal sebagai seorang ulama, Ma'ruf juga berpengalaman di dunia politik.
Dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, mengejutkan sejumlah kalangan. Sebab, sebelumnya santer tersiar kabar bahwa ada nama lain yang bakal mendampingi Jokowi.
Pilihan Jokowi dan Koalisi Indonesia Maju menempatkan Ma'ruf yang juga pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai cawapres, berbuah positif. Pasangan Jokowi-Ma'ruf menang atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sejak pilpres digelar secara langsung alias dipilih rakyat pada 2004, sebanyak empat tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ikut berkontestasi. Tiga orang bertarung di Pilpres 2004, satu orang lainnya bertarung di Pilpres 2019 .
Pada Pilpres 2004, tiga tokoh NU yang bertarung adalah Hamzah Haz, Salahuddin Wahid, dan Hasyim Muzadi. Pada Pilpres 2009 dan Pilpres 2014 tidak ada tokoh NU yang tampil.
Baca Juga
Diketahui, Pilpres 2009 diikuti oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto. Selanjutnya, Pilpres 2014 hanya diikuti dua pasangan yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Selanjutnya pada Pilpres 2019, tokoh NU kembali tampil. Kali ini, giliran KH Ma'ruf Amin yang digandeng petahana, Joko Widodo (Jokowi).
Berikut ini SINDOnews tampilkan profil singkat dan jejak keempat tokoh NU yang bertarung di pilpres tersebut:
1. Salahuddin Wahid
Salahuddin Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Sholah lahir di Jombang, Jawa Timur, 11 September 1942. Pria yang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjadi anggota MPR RI pada 1998-1999.
Ketua PBNU 1999-2004 ini ikut dalam kontestasi Pilpres 2004 sebagai cawapres, mendampingi mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto. Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar.
Pasangan ini mendapat nomor urut 1 pada Pilpres 2004. Mengusung slogan 'Tenang, Aman, dan Sejahtera Bangsaku', pasangan ini terhenti di putaran pertama karena hanya berada di urutan ketiga. Adapun pasangan yang melaju ke putaran kedua adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) dan Megawati-Hasyim Muzadi. Pilpres 2004 ini dimenangi SBY-JK.
Gus Sholah meninggal dunia pada 2 Februari 2020, setelah mengalami masa kritis usai menjalani bedah jantung. Jenazah Gus Sholah dimakamkan di Kompleks Pemakaman Keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
2. Ahmad Hasyim Muzadi
Ahmad Hasyim Muzadi atau lebih dikenal dengan nama Hasyim Muzadi lahir di Tuban, Jawa Timur, 8 Agustus 1943. Hasyim pernah menjadi anggota DPRD Kotamadya Malang dan DPRD Jawa Timur.
Ketua Umum PBNU 1999-2004 ini dipinang Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres pada Pilpres 2004. Pasangan yang diusulkan PDIP ini memiliki slogan 'Sudah Terbukti dan Sudah Teruji'.
Duet ini mendapat nomor urut 2. Sukses berada di posisi kedua pada putaran pertama dengan 26,2 persen suara, duet Mega-Hasyim akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan SBY-JK pada putaran kedua Pilpres 2004. Megawati pun gagal mempertahankan posisinya di kursi RI-1.
Baca Juga
Hasyim Muzadi meninggal dunia pada Kamis, 16 Maret 2017. Jenazahnya dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Al Hikam Beji, Depok, Jawa Barat.
3. Hamzah Haz
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940. Hamzah merupakan Wapres RI 2001-2004, mendampangi Megawati Soekarnoputri.
Pada Pilpres 2004, Hamzah yang pernah menjadi Wakil Ketua NU Wilayah Kalimantan Barat dan Penasihat Pengurus NU Wilayah Kalimantan Barat, mencoba naik ke posisi RI-1. Hamzah menggandeng Agum Gumelar.
Pasangan yang diusulkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mendapat nomor urut 5. Mengusung slogan 'Jujur, Tegas, Berwibawa, Percaya, dan Maju', duet ini gagal berbicara banyak di pilpres yang pertama kali digelar langsung tersebut. Hamzah-Agum berada di urutan terakhir setelah hanya meraih 3,01 persen suara.
4. Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin lahir di Tangerang, 11 Maret 1943. Selain dikenal sebagai seorang ulama, Ma'ruf juga berpengalaman di dunia politik.
Dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, mengejutkan sejumlah kalangan. Sebab, sebelumnya santer tersiar kabar bahwa ada nama lain yang bakal mendampingi Jokowi.
Pilihan Jokowi dan Koalisi Indonesia Maju menempatkan Ma'ruf yang juga pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai cawapres, berbuah positif. Pasangan Jokowi-Ma'ruf menang atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
(zik)