Mudik 2022 dan Rindu yang Tertunda
loading...
A
A
A
Persoalan Merak – Bakauheni
Tidak hanya di Tol Cipularang, keributan dan antrean sepanjang 10 km terjadi di Pelabuhan penyeberangan Merak – Bakauheni karena berbagai kendala seperti banyaknya volume kendaraan yang akan menyeberang dan keterbatasan kapal ferry.
Informasi yang diterima penulis, semrawutnya penyeberangan Merak – Bakauheni terjadi karena tiga persoalan yaitu cuaca buruk, sistem ticketing online yang sempat down dan antusiasme mudik dengan kendaraan pribadi yang sangat luar biasa tinggi.
Persoalan Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni tentu menjadi pembelajaran untuk arus mudik di tahun mendatang. Pihak terkait perlu menyiapkan alternatif penyeberangan laut. Juga perlunya dibangun posko Informasi yang bisa saja melibatkan berbagai elemen, termasuk mahasiswa sebagai sumber informasi dil lapangan.
Wisata Pantai Menjadi Pilihan
Bagi mereka yang tidak mudik, biasanya menyerbu bebagai tempat wisata yang ada di sekitar Jakarta. Tak heran, kawasan pantai seperti Pantai Ancol diserbu puluhan ribu warga.
Di daerah, tempat wisata menjadi sarana bagi masyarat lokal untuk mengeruk keuntungan dari para pelancong. Maka tak heran jika ada oknum yang mengambil kesempatan dengan mengenakan tarif yang mencekik leher untuk sekadar masuk tempat wisata dan lokasi kuliner.
Memang benar, warga seolah haus akan hiburan setelah dua tahun lebih dibatasi pergerakannya oleh pemerintah akibat pandemi. Pada musim lebaran kali ini, selain macet di jalur mudik, kemacetan juga terjadi di tempat-tempat liburan. Ini fenomena menarik di tengah makin menurunnya kasus Covid-19 di dalam negeri. Semoga masyarakat yamg mudik dan kini sebagian telah kembali tetap sehat bersama orang-orang tersayang.
Tidak hanya di Tol Cipularang, keributan dan antrean sepanjang 10 km terjadi di Pelabuhan penyeberangan Merak – Bakauheni karena berbagai kendala seperti banyaknya volume kendaraan yang akan menyeberang dan keterbatasan kapal ferry.
Informasi yang diterima penulis, semrawutnya penyeberangan Merak – Bakauheni terjadi karena tiga persoalan yaitu cuaca buruk, sistem ticketing online yang sempat down dan antusiasme mudik dengan kendaraan pribadi yang sangat luar biasa tinggi.
Persoalan Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni tentu menjadi pembelajaran untuk arus mudik di tahun mendatang. Pihak terkait perlu menyiapkan alternatif penyeberangan laut. Juga perlunya dibangun posko Informasi yang bisa saja melibatkan berbagai elemen, termasuk mahasiswa sebagai sumber informasi dil lapangan.
Wisata Pantai Menjadi Pilihan
Bagi mereka yang tidak mudik, biasanya menyerbu bebagai tempat wisata yang ada di sekitar Jakarta. Tak heran, kawasan pantai seperti Pantai Ancol diserbu puluhan ribu warga.
Di daerah, tempat wisata menjadi sarana bagi masyarat lokal untuk mengeruk keuntungan dari para pelancong. Maka tak heran jika ada oknum yang mengambil kesempatan dengan mengenakan tarif yang mencekik leher untuk sekadar masuk tempat wisata dan lokasi kuliner.
Memang benar, warga seolah haus akan hiburan setelah dua tahun lebih dibatasi pergerakannya oleh pemerintah akibat pandemi. Pada musim lebaran kali ini, selain macet di jalur mudik, kemacetan juga terjadi di tempat-tempat liburan. Ini fenomena menarik di tengah makin menurunnya kasus Covid-19 di dalam negeri. Semoga masyarakat yamg mudik dan kini sebagian telah kembali tetap sehat bersama orang-orang tersayang.
(bmm)