HUT ke-76 BIN, Pengamat Militer dan Intelijen: Budi Gunawan Banyak Lakukan Terobosan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) genap berusia 76 tahun pada Sabtu, 7 Mei 2022. Di usianya tersebut, BIN dinilai telah menorehkan banyak prestasi.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai, BIN di bawah kepemimpinan Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG) telah berhasil melakukan pencegahan terhadap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) secara profesional. Selain itu, kinerja kedeputian BIN juga mengalami kemajuan luar biasa sehingga lebih koordinatif dan tidak melulu fokus pada kompatenentasi.
Menurut Nuning panggilan akrab Susaningtyas Kertopati, visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) lima tahun ke depan adalah fokus pada Sumber Daya Manusia (SDM). Visi seperti itu sangat membutuhkan stabilitas situasi politik. Lembaga negara yang menjadi garda terdepan dalam memastikan stabilitas politik nasional adalah BIN. ”BIN di bawah Pak BG secara senyap berhasil mengawal pemilu presiden secara damai dan lancar,” ujar Nuning, Sabtu (7/5/2022).
Demikian pula saat pandemi melanda dunia, BIN secara cepat tepat melakukan pengendalian Covid 19. Menurut Nuning, Covid-19 harus dihadapi serentak dan didukung semua sektor baik pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi dan sebagainya. Termasuk di BIN. Perintah Presiden bahwa semua kementerian/lembaga melakukan realocation dan refocusing anggaran untuk menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi melalui percepatan penyerapan anggaran juga dilakukan oleh BIN.
”Kecepatan kerja dan leadership BIN yang penuh komitmen segera melakukan pengendalian dengan berbagai program seperti mobile lab, intelijen medik, rapid test, disinfektan, menyumbang pusat-pusat kesehatan rujukan terutama di episentrum. Di mana banyak kementerian/lembaga dan pemda yang berpangku tangan,” katanya.
Mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut, penyerapan anggaran BIN juga sangat membantu pemulihan ekonomi Indonesia karena banyak memakai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). BIN juga tetap fokus pada kontribusi 3T yakni, test, tracing dan treatment sampai krisis Covid-19 ini dapat dikendalikan atau kebijakan Presiden berubah.
Begitu juga dalam masalah terorisme, Nuning menilai, penanganan terorisme di Indonesia mengalami kemajuan di mana BIN melakukan kerja sama dengan institusi terkait secara massive. Tentu saja kinerja BIN bisa lebih cepat dan tak terhalang birokrasi untuk melapor kepada endusernya yaitu Presiden, sehingga masalah apa pun dapat cepat ditangani.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai, BIN di bawah kepemimpinan Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG) telah berhasil melakukan pencegahan terhadap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) secara profesional. Selain itu, kinerja kedeputian BIN juga mengalami kemajuan luar biasa sehingga lebih koordinatif dan tidak melulu fokus pada kompatenentasi.
Menurut Nuning panggilan akrab Susaningtyas Kertopati, visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) lima tahun ke depan adalah fokus pada Sumber Daya Manusia (SDM). Visi seperti itu sangat membutuhkan stabilitas situasi politik. Lembaga negara yang menjadi garda terdepan dalam memastikan stabilitas politik nasional adalah BIN. ”BIN di bawah Pak BG secara senyap berhasil mengawal pemilu presiden secara damai dan lancar,” ujar Nuning, Sabtu (7/5/2022).
Demikian pula saat pandemi melanda dunia, BIN secara cepat tepat melakukan pengendalian Covid 19. Menurut Nuning, Covid-19 harus dihadapi serentak dan didukung semua sektor baik pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi dan sebagainya. Termasuk di BIN. Perintah Presiden bahwa semua kementerian/lembaga melakukan realocation dan refocusing anggaran untuk menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi melalui percepatan penyerapan anggaran juga dilakukan oleh BIN.
”Kecepatan kerja dan leadership BIN yang penuh komitmen segera melakukan pengendalian dengan berbagai program seperti mobile lab, intelijen medik, rapid test, disinfektan, menyumbang pusat-pusat kesehatan rujukan terutama di episentrum. Di mana banyak kementerian/lembaga dan pemda yang berpangku tangan,” katanya.
Mantan anggota Komisi I DPR ini menyebut, penyerapan anggaran BIN juga sangat membantu pemulihan ekonomi Indonesia karena banyak memakai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). BIN juga tetap fokus pada kontribusi 3T yakni, test, tracing dan treatment sampai krisis Covid-19 ini dapat dikendalikan atau kebijakan Presiden berubah.
Begitu juga dalam masalah terorisme, Nuning menilai, penanganan terorisme di Indonesia mengalami kemajuan di mana BIN melakukan kerja sama dengan institusi terkait secara massive. Tentu saja kinerja BIN bisa lebih cepat dan tak terhalang birokrasi untuk melapor kepada endusernya yaitu Presiden, sehingga masalah apa pun dapat cepat ditangani.