Jokowi Larang Ekspor CPO, Gempar: Ini Langkah Ampuh

Jum'at, 29 April 2022 - 22:11 WIB
loading...
Jokowi Larang Ekspor...
Ketua Departemen Perdagangan DPP Gempar Indonesia Julio Ekspor. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melarang ekspor CPO dinilai ampuh. Terbukti harga minyak goreng di pasaran langsung turun.

Ketua Departemen Perdagangan DPP Gempar Indonesia Julio Ekspor mengatakan, upaya Jokowi menyetop ekspor CPO cukup efektif sekaligus menunjukkan langkah Menteri Perdagangan dalam mengatasi minyak goreng selama 5 bulan tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Jokowi Larang Ekspor, Harga CPO Melejit Hampir 6%

“Baru minyak goreng nggak bisa diatasi. Bagaimana dengan komoditas lain yang ke depan juga pasti akan menghadapi masalah dengan terbatasnya aspek produksi karena kondisi pascapandemi,” ujar Julio yang juga Founder Bisa Ekspor, Jumat (29/4/2022).

Gempar juga mendukung langkah Presiden Jokowi yang meminta jajarannya menindak mafia kasus minyak goreng yang belum ditangkap. “Kami mendesak Kejaksaan Agung menangkap aktor-aktor lainnya. Kami tidak percaya kalau hanya 3 entitas tersebut bisa menggerakkan permainan minyak goreng dalam 4-5 bulan terakhir,” katanya.

Setelah Kejagung menangkap oknum korporasi atau mafia lain, dia yakin Presiden akan membuka lagi keran ekspor. Tentunya harus disertai komitmen dari pelaku usaha untuk tidak mengakali aturan yang berlaku.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menerbitkan aturan Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined Bleached and Deodorized Palm Oil, dan Used Cooking Oil, sebagai panduan larangan ekspor sementara waktu. Bagi pengusaha yang melanggar akan dikenakan sanksi.

Permendag ini mulai berlaku 28 April 2022 dan berlaku hingga kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi serta harga minyak goreng curah mencapai Rp14.000/liter.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)