Cerita Sedih Angelina Sondakh, Tak Bisa Lagi Makan Pakai Sendok saat Lebaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tepat pada Lebaran kedua nanti, Selasa 3 Mei 2022, Angelina Sondakh akan genap 2 bulan berada di kehidupan normal bersama orang-orang yang ia cintai. Seperti diketahui Angie, sapaan akrabnya, telah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Pondok Bambu Jakarta Timur pada Kamis, 3 Maret 2022 setelah menjalani hukuman pidana korupsi selama 10 tahun lamanya.
"Jadi nanti kalau ada undangan makan, agak sulit menyesuaikan. Grogi. Sudah biasa makan di lantai, nasi (bungkus) kertas, warteg berdua. Di sana (penjara) gak ada meja makan. Jadi kalau makan di meja kurang nafsu. Sekarang (kalau) diundang makan, aduh pakai sendok ya," kata mantan politikus Partai Demokrat itu dalam live streaming di platform GoPlay dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/4/2022).
Di lantai memang jadi kehidupan utama Angelina Sondakh selama di dalam penjara. Ketika ditahan di Rutan KPK selama 3 bulan sebelum dibawa ke Lapas Pondok Bambu pun, Angie hanya bisa melihat lantai. "Selama 3 bulan nggak lihat matahari, karena di basement. Masih BAP. Gak boleh lihat matahari dan nggak boleh olahraga," tutur Angie.
Ternyata sejelek-jeleknya di KPK, nggak bisa lihat matahari, Angie masih bisa tidur di ranjang dengan kasur yang masih terasa nyaman. Begitu dipindah ke Lapas Pondok Bambu, ia mendapati dalam satu ruang harus berbagi dengan 36 tahanan lain. Bau ruang tahanan bikin Angie mau muntah.
"(Dikasih tahu) lapaknya di sebelah sini ya. Senior di atas. Aku dapat di lantai. Tidur pakai apa? Seadanya saja. Saya sampai grogi, sakit perut, mau buka celana langsung lari masih antre 3 orang. Cuma ada 1 kamar mandi. Sekarang sih di Lapas sudah agak bagus. Dulu, (mau perut sakit mau mencret) kalau nyelak (antrian) ya dihajar," jelas Angie.
Tidur di lantai dengan menyewa kasur setebal 5 centimeter udah membuat Angie berasa jadi raja. Angie bisa tidur. Tahun-tahun berlalu tulang punggungnya jadi terbiasa.
"Akhirnya malah lebih suka tidur di lantai keramik tanpa kasur, bisa agak adem. Karena kalau sudah masuk keong (tahanan) itu cuma ada kipas angin, panas sekali, ada 35 orang, bau dan panasnya sudah kayak apa. Belum lagi kalau mati lampu," tutur Angie.
Baca juga: Sembunyikan Hijab dari Ayah, Begini Perjuangan Hijrah Angelina Sondakh
Di Lapas Pondok Bambu, Angelina Sondakh tergabung dalam klub Sapu Jagat. Ini adalah klub yang fokus kegiatannya bersih-bersih di seluruh ruangan blok lapas. Angie paling suka ngepel lantai sampai saat ini dengkulnya menghitam.
"Jadi nanti kalau ada undangan makan, agak sulit menyesuaikan. Grogi. Sudah biasa makan di lantai, nasi (bungkus) kertas, warteg berdua. Di sana (penjara) gak ada meja makan. Jadi kalau makan di meja kurang nafsu. Sekarang (kalau) diundang makan, aduh pakai sendok ya," kata mantan politikus Partai Demokrat itu dalam live streaming di platform GoPlay dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/4/2022).
Di lantai memang jadi kehidupan utama Angelina Sondakh selama di dalam penjara. Ketika ditahan di Rutan KPK selama 3 bulan sebelum dibawa ke Lapas Pondok Bambu pun, Angie hanya bisa melihat lantai. "Selama 3 bulan nggak lihat matahari, karena di basement. Masih BAP. Gak boleh lihat matahari dan nggak boleh olahraga," tutur Angie.
Ternyata sejelek-jeleknya di KPK, nggak bisa lihat matahari, Angie masih bisa tidur di ranjang dengan kasur yang masih terasa nyaman. Begitu dipindah ke Lapas Pondok Bambu, ia mendapati dalam satu ruang harus berbagi dengan 36 tahanan lain. Bau ruang tahanan bikin Angie mau muntah.
"(Dikasih tahu) lapaknya di sebelah sini ya. Senior di atas. Aku dapat di lantai. Tidur pakai apa? Seadanya saja. Saya sampai grogi, sakit perut, mau buka celana langsung lari masih antre 3 orang. Cuma ada 1 kamar mandi. Sekarang sih di Lapas sudah agak bagus. Dulu, (mau perut sakit mau mencret) kalau nyelak (antrian) ya dihajar," jelas Angie.
Tidur di lantai dengan menyewa kasur setebal 5 centimeter udah membuat Angie berasa jadi raja. Angie bisa tidur. Tahun-tahun berlalu tulang punggungnya jadi terbiasa.
"Akhirnya malah lebih suka tidur di lantai keramik tanpa kasur, bisa agak adem. Karena kalau sudah masuk keong (tahanan) itu cuma ada kipas angin, panas sekali, ada 35 orang, bau dan panasnya sudah kayak apa. Belum lagi kalau mati lampu," tutur Angie.
Baca juga: Sembunyikan Hijab dari Ayah, Begini Perjuangan Hijrah Angelina Sondakh
Di Lapas Pondok Bambu, Angelina Sondakh tergabung dalam klub Sapu Jagat. Ini adalah klub yang fokus kegiatannya bersih-bersih di seluruh ruangan blok lapas. Angie paling suka ngepel lantai sampai saat ini dengkulnya menghitam.