LPDB-KUMKM Sasar Koperasi Sektor Riil di Daerah
loading...
A
A
A
Amani mengungkapkan, modal dari LPDB-KUMKM tersebut seluruhnya disalurkan untuk mendukung permodalan usaha anggota yang bergerak di bidang UMKM. ”Dengan adanya penambahan modal usaha tersebut, terlihat jelas kemajuannya,” ungkap Amani.
Menurutnya, modal usaha tersebut disalurkan kepada 339 orang anggota dengan penyaluran yang bervariasi. Mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 20 juta, tergantung klasifikasi usaha mereka, lanjut Amani menjelaskan.
Amani juga menerangkan, terkait hal penyaluran tersebut mereka menerapkan sistem dengan beberapa persyaratan yang di antaranya sudah terdaftar sebagai anggota minimal 1 tahun, memiliki usaha, mempunyai track record yang baik, serta memiliki agunan.
"Persyaratan itu sangat penting untuk meminimalisir resiko kemacetan dalam pengembalian modal, terbukti sampai sekarang kami belum menemukan kendala,” tandas Amani.
Dengan keberhasilan tersebut dan merasakan dampak positif dari penyaluran dana bergulir tersebut, Amani menegaskan koperasinya akan kembali melakukan pengajuan pembiayaan dana bergulir kepada LPDB-KUMKM.
"Setelah melakukan pelunasan, kami berencana akan membuat pengajuan dengan jumlah yang lebih besar agar semua anggota dapat merasakan manfaat secara langsung dari LPDB-KUMKM,” tandas Amani.
Terapkan Bunga Murah
Kantor pusat Koperasi Konsumen Osseda Faolala memberi kepercayaan kepada kantor cabangnya di wilayah Nias Selatan 1 untuk mengelola dana dengan jumlah Rp911 juta.
"Adapun, penempatan dana itu seluruhnya disalurkan kepada anggota yang bergerak di sektor UMKM sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati," ujar Irawati Zebua, Kepala Cabang Koperasi Konsumen Osseda Faolala untuk wilayah Nias Selatan 1.
Irawati mengatakan, setelah koperasi yang dikelolanya mendapat pinjaman dana dari LPDB-KUMKM, antusias masyarakat untuk bergabung menjadi anggota mengalami peningkatan yang signifikan. Saat ini, kata Irawati, jumlah anggota untuk wilayah Nias Selatan 1 ada berkisar 1.500 orang dan kemungkinan besar akan terus mengalami peningkatan.
Menurut Irawati, salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut dikarenakan bunga pinjaman anggota yang lebih kecil. Dari yang sebelumnya 2%, sekarang menjadi 0,9 %, dan Ia mengakui bahwa bunga kecil itu baru bisa diterapkan setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM.
Menurutnya, modal usaha tersebut disalurkan kepada 339 orang anggota dengan penyaluran yang bervariasi. Mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 20 juta, tergantung klasifikasi usaha mereka, lanjut Amani menjelaskan.
Amani juga menerangkan, terkait hal penyaluran tersebut mereka menerapkan sistem dengan beberapa persyaratan yang di antaranya sudah terdaftar sebagai anggota minimal 1 tahun, memiliki usaha, mempunyai track record yang baik, serta memiliki agunan.
"Persyaratan itu sangat penting untuk meminimalisir resiko kemacetan dalam pengembalian modal, terbukti sampai sekarang kami belum menemukan kendala,” tandas Amani.
Dengan keberhasilan tersebut dan merasakan dampak positif dari penyaluran dana bergulir tersebut, Amani menegaskan koperasinya akan kembali melakukan pengajuan pembiayaan dana bergulir kepada LPDB-KUMKM.
"Setelah melakukan pelunasan, kami berencana akan membuat pengajuan dengan jumlah yang lebih besar agar semua anggota dapat merasakan manfaat secara langsung dari LPDB-KUMKM,” tandas Amani.
Terapkan Bunga Murah
Kantor pusat Koperasi Konsumen Osseda Faolala memberi kepercayaan kepada kantor cabangnya di wilayah Nias Selatan 1 untuk mengelola dana dengan jumlah Rp911 juta.
"Adapun, penempatan dana itu seluruhnya disalurkan kepada anggota yang bergerak di sektor UMKM sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati," ujar Irawati Zebua, Kepala Cabang Koperasi Konsumen Osseda Faolala untuk wilayah Nias Selatan 1.
Irawati mengatakan, setelah koperasi yang dikelolanya mendapat pinjaman dana dari LPDB-KUMKM, antusias masyarakat untuk bergabung menjadi anggota mengalami peningkatan yang signifikan. Saat ini, kata Irawati, jumlah anggota untuk wilayah Nias Selatan 1 ada berkisar 1.500 orang dan kemungkinan besar akan terus mengalami peningkatan.
Menurut Irawati, salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut dikarenakan bunga pinjaman anggota yang lebih kecil. Dari yang sebelumnya 2%, sekarang menjadi 0,9 %, dan Ia mengakui bahwa bunga kecil itu baru bisa diterapkan setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM.