Masinton Yakinkan PDIP Kawal Jokowi hingga 2024: Julius Caesar Terjungkal Lingkaran Terdekat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kritik keras Masinton Pasaribu terhadap Luhut Pandjaitan menimbulkan anggapan soal memburuknya hubungan PDIP dengan Jokowi. Tetapi Masinton meyakinkan bahwa PDIP konsisten dengan sikap untuk mengawal Jokowi hingga akhir masa jabatan pada 2024.
Masalahnya, kata Masinton, ketika orang-orang di sekitar Jokowi terus berulah. Hal ini mesti diwaspadai PDIP karena bisa berimbas kepada pemerintahan Jokowi secara keseluruhan.
”Bu Megawati bahkan beberapa kali mengatakan agar pemerintah fokus saja menangani dan mengatasi pandemi, tidak cawe-cawe yang lain,” kata Masinton di saluran Youtube Akbar Faizal, dikutip Selasa (26/4/2022).
Namun yang terjadi, meskipun jabatannya “hanya” Menko Maritim dan Investasi, Luhut bicara soal apa saja termasuk politik, dengan mengagendakan perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.
”Presiden sebenarnya sudah jelas dan tegas, tidak ingin tiga periode dan pemilu dilaksanakan 14 Februari 2024. Tapi kalau lingkarannya mencoba menerjemahkan lain kan bisa jadi pisau bermata dua, menikam presiden dan konstitusi,” tutur Masinton.
Lebih dari itu, Masinton merasa memang perlu mengingatkan bahwa seorang pejabat tidak boleh bertindak seenaknya. Pejabat sebaiknya lebih banyak mendengar dan tidak antikritik.
”Banyak informasi yang saya terima. Mereka ingin bicara tapi takut dikasuskan balik seperti Haris Azhar. Ini kan membuat persepsi seolah-olah pemerintah antikritik. Padahal Pak Jokowi sudah bilang silakan dikritik,” ujar Masinton.
Inilah yang akhirnya memicu kritik keras Masinton terhadap Luhut. Sampai-sampai dalam kritiknya beberapa waktu lalu itu, politikus PDIP ini Masinton menyebut sosok brutus, tokoh Romawi yang dijadikan simbol dari segala pengkhianatan.
”Prinsip PDIP adalah memastikan pemerintah bekerja melayani rakyat. Kritik keras akhirnya muncul karena ingin menjaga kerja-kerja presiden tetap terselenggara hingga 2024. Sebab, Julius Caesar terjungkal oleh lingkaran terdekat,” kata Masinton.
Masalahnya, kata Masinton, ketika orang-orang di sekitar Jokowi terus berulah. Hal ini mesti diwaspadai PDIP karena bisa berimbas kepada pemerintahan Jokowi secara keseluruhan.
”Bu Megawati bahkan beberapa kali mengatakan agar pemerintah fokus saja menangani dan mengatasi pandemi, tidak cawe-cawe yang lain,” kata Masinton di saluran Youtube Akbar Faizal, dikutip Selasa (26/4/2022).
Namun yang terjadi, meskipun jabatannya “hanya” Menko Maritim dan Investasi, Luhut bicara soal apa saja termasuk politik, dengan mengagendakan perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.
”Presiden sebenarnya sudah jelas dan tegas, tidak ingin tiga periode dan pemilu dilaksanakan 14 Februari 2024. Tapi kalau lingkarannya mencoba menerjemahkan lain kan bisa jadi pisau bermata dua, menikam presiden dan konstitusi,” tutur Masinton.
Lebih dari itu, Masinton merasa memang perlu mengingatkan bahwa seorang pejabat tidak boleh bertindak seenaknya. Pejabat sebaiknya lebih banyak mendengar dan tidak antikritik.
”Banyak informasi yang saya terima. Mereka ingin bicara tapi takut dikasuskan balik seperti Haris Azhar. Ini kan membuat persepsi seolah-olah pemerintah antikritik. Padahal Pak Jokowi sudah bilang silakan dikritik,” ujar Masinton.
Inilah yang akhirnya memicu kritik keras Masinton terhadap Luhut. Sampai-sampai dalam kritiknya beberapa waktu lalu itu, politikus PDIP ini Masinton menyebut sosok brutus, tokoh Romawi yang dijadikan simbol dari segala pengkhianatan.
”Prinsip PDIP adalah memastikan pemerintah bekerja melayani rakyat. Kritik keras akhirnya muncul karena ingin menjaga kerja-kerja presiden tetap terselenggara hingga 2024. Sebab, Julius Caesar terjungkal oleh lingkaran terdekat,” kata Masinton.
(muh)