Jokowi Larang Ekspor CPO, Anis Matta: Memang Perlu Terobosan

Sabtu, 23 April 2022 - 20:21 WIB
loading...
Jokowi Larang Ekspor CPO, Anis Matta: Memang Perlu Terobosan
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta mengapresiasi langkah Presiden Jokowi melarang ekspor CPO dan minyak goreng. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah akhirnya menetapkan larangan ekspor sawit dan minyak goreng. Larangan ekspor berlaku mulai 28 April 2022 mendatang hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri membahas soal ketersediaan minyak goreng nasional pada Jumat (22/4/2022).

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah substansial dalam mengatasi krisis ketersediaan bahan pokok. "Saya ingin mengapresiasi langkah Presiden Jokowi melarang ekspor CPO dan minyak goreng. Langkah ini sangat penting untuk memproteksi pasar dan kepentingan dalam negeri," kata Anis dalam keterangannya, Sabtu (23/4/2022).



Menurut Anis, gejolak geopolitik telah membuat harga komoditas dunia naik tinggi. Naluri ekonomi akan membawa barang ke tempat dengan harga dan keuntungan tertinggi. "Di sinilah negara harus hadir untuk mengendalikan agar naluri ekonomi tidak merugikan hajat hidup orang banyak," ujarnya.

Anis Matta mengungkapkan, pada akhir Maret lalu, Rusia juga mengambil kebijakan serupa dengan Indonesia, dengan melarang ekspor minyak biji bunga matahari untuk menstabilkan harga di dalam negeri. Rusia merupakan pengekspor kedua minyak jenis ini dan menguasai sekitar 23% dari pasokan dunia. Sementara eksportir terbesarnya adalah Ukraina, yang menguasai pangsa pasar 46% atau senilai USD3,4 miliar sekitar Rp51 triliun.



"Semoga pelarangan ekspor ini menjadi awal dari serangkaian langkah-langkah terukur pemerintah dalam memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang terjangkau," harapnya.

Mantan Wakil Ketua DPR ini menegaskan, situasi krisis saat ini tidak bisa diurus secara 'business as usual' atau cara-cara seperti biasanya, dan harus ada terobosan-terobosan. "Harus ada terobosan besar dan cara-cara non-konvensional untuk menyelamatkan rakyat. Berbagai problema harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya, agak tidak terkesan sebagai gimmick," tuturnya.

Sebab, sambung Anis, di tengah krisis global saat ini, tantangan terbesar kita adalah mencapai kemandirian pangan, karena ketahanan pangan negara ini masih rapuh. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta dalam Gelora Talk bertajuk ‘Mengukur Nafas Gerakan Mahasiswa Indonesia’ pada Rabu, 20 April 2022 meminta pemerintah untuk tidak menciptakan 'gimmick-gimmick' baru, karena akan menjadi 'backfire' atau serang balik terjadap pemerintah sendiri.

"Tidak ada ruang untuk gimmick, misalnya menangkap orang-orang dalam kasus minyak goreng, hanya sebentar memuaskan kemarahan rakyat. Tetapi, sekarang ini masalah riilnya adalah begitu orang tidak bisa belanja, maka perut langsung terpengaruh," katanya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3501 seconds (0.1#10.140)