Waspadai caleg domisilinya berbeda dengan dapilnya
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat atau pemilih di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang, diminta untuk mewaspadai calon anggota legislatif (caleg) yang domisili tempat tinggalnya berbeda dengan daerah pemilihan (dapil).
Pengamat politik dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Sunanto mengatakan, sebenarnya caleg yang domisilinya berbeda dengan dapilnya, tidak menjadi masalah, sepanjang mereka lahir atau besar di dapilnya.
"Namun bermasalah jika sudah tidak memiliki hubungan emosional, kemungkinan caleg tersebut tidak bisa mewakili aspirasi, kebutuhan masyarakat dan nilai-nilai budaya di dapilnya dalam mengambil keputusan," ujar Sunanto, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2013).
Maka dari itu, caleg yang domisilinya berbeda dengan dapilnya itu harus menjadi perhatian masyarakat, terutama para pemilih atau konstituennya, meskipun permasalahan domisili ini tidak termasuk di dalam persyaratan pencalegan.
Dia menambahkan, pihaknya segera melakukan enelitian terhadap caleg tersebut, agar masyarakat mengetahui apakah mereka bisa mewakili aspirasi konstituennya. "Sehingga, masyarakat pun tak salah pilih wakil rakyatnya nanti," pungkasnya.
Pengamat politik dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Sunanto mengatakan, sebenarnya caleg yang domisilinya berbeda dengan dapilnya, tidak menjadi masalah, sepanjang mereka lahir atau besar di dapilnya.
"Namun bermasalah jika sudah tidak memiliki hubungan emosional, kemungkinan caleg tersebut tidak bisa mewakili aspirasi, kebutuhan masyarakat dan nilai-nilai budaya di dapilnya dalam mengambil keputusan," ujar Sunanto, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2013).
Maka dari itu, caleg yang domisilinya berbeda dengan dapilnya itu harus menjadi perhatian masyarakat, terutama para pemilih atau konstituennya, meskipun permasalahan domisili ini tidak termasuk di dalam persyaratan pencalegan.
Dia menambahkan, pihaknya segera melakukan enelitian terhadap caleg tersebut, agar masyarakat mengetahui apakah mereka bisa mewakili aspirasi konstituennya. "Sehingga, masyarakat pun tak salah pilih wakil rakyatnya nanti," pungkasnya.
(maf)