Kuota Haji 2022, Menko PMK: Masih Negosiasi dengan Saudi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah saat ini masih negosiasi dengan Kerajaan Arab Saudi terkait kuota haji tahun 2022 atau 1443 H. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Baca juga: BCAP Luncurkan Pembiayaan Haji Online, SIAP Haji
"Masih negosiasi (dengan Arab Saudi)," kata Muhadjir dalam keterangannya di sela Peluncuran Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 RAN Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja, Selasa (19/4/2022).
Diketahui, Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan bahwa mereka telah mengizinkan satu juta jamaah haji untuk berangkat pada tahun ini.
Namun, angka ini turun sangat signifikan dibanding tahun 2019 lalu atau sebelum pandemi Covid-19, yang mencapai 2,5 juta jamaah.
Pada tahun 2019 itu, Indonesia mendapatkan kuota untuk pemberangkatan jamaah haji sebanyak 231 ribu. Namun, hingga saat ini masih belum ada kepastian kuota haji untuk jamaah asal Indonesia.
"Saya belum mendapat penjelasan dari Pak Menag (terkait negosiasi kuota haji)," ucap Muhadjir.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pun menegaskan bahwa Indonesia terus berkoordinasi dengan Arab Saudi terkait hal ini. Hal ini diungkapkan Menag saat bertemu dengan Anggota DPR beberapa waktu lalu.
Namun, Menag mengasumsikan kuota haji Indonesia yang juga digunakan dasar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sekitar 110.500 jamaah yang terdiri dari 101.660 jamaah reguler dan haji khusus sebanyak 8.840 jamaah.
Baca juga: BCAP Luncurkan Pembiayaan Haji Online, SIAP Haji
"Masih negosiasi (dengan Arab Saudi)," kata Muhadjir dalam keterangannya di sela Peluncuran Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 RAN Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja, Selasa (19/4/2022).
Diketahui, Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan bahwa mereka telah mengizinkan satu juta jamaah haji untuk berangkat pada tahun ini.
Namun, angka ini turun sangat signifikan dibanding tahun 2019 lalu atau sebelum pandemi Covid-19, yang mencapai 2,5 juta jamaah.
Pada tahun 2019 itu, Indonesia mendapatkan kuota untuk pemberangkatan jamaah haji sebanyak 231 ribu. Namun, hingga saat ini masih belum ada kepastian kuota haji untuk jamaah asal Indonesia.
"Saya belum mendapat penjelasan dari Pak Menag (terkait negosiasi kuota haji)," ucap Muhadjir.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pun menegaskan bahwa Indonesia terus berkoordinasi dengan Arab Saudi terkait hal ini. Hal ini diungkapkan Menag saat bertemu dengan Anggota DPR beberapa waktu lalu.
Namun, Menag mengasumsikan kuota haji Indonesia yang juga digunakan dasar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sekitar 110.500 jamaah yang terdiri dari 101.660 jamaah reguler dan haji khusus sebanyak 8.840 jamaah.
(maf)