Jerat Kasus Konten Video Porno, Ketum DPP LBH Perindo: Pemerintah Harus Konsisten
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dea Onlyfans atau Gusti Ayu Dewanti, tersangka kasus konten pornografi mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Hal itu dikarenakan adanya keseriusan kepolisian dalam menangani hal tersebut.
Baca juga: Polisi Tetapkan Dea OnlyFans Tersangka Kasus Pornografi
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ricky Margono mengatakan, langkah kepolisian telah tepat dalam menangani hal tersebut.
Namun ujar Ricky, perlu adanya keseriusan pemerintah terkait kasus-kasus yang serupa. Jika tidak, nantinya akan menciptakan konten-konten porno yang terus bertebaran di Indonesia.
"Pemerintah harus konsisten menjalani peraturan yang ada. Kalau tidak konsisten akan ada Dea Dea yang lain," ujar Ricky dalam Podcast Aksi Nyata, Minggu (17/4/2022).
Bagi Ricky, adanya konsen pemerintah terkait aktris porno tersebut bisa dijadikan tolok ukur dalam menimbang kasus-kasus yang serupa nantinya. Terlebih, hal itu menunjukan bahwa Indonesia menegaskan penolakan terkait pornografi dan pornoaksi.
"Nah, sekarang Dea sudah masuk, dalam artian perkaranya sudah masuk. Sudah bisa diproses segala macem, memang ini berharap menjadi sebuah pembelajaran karena memang ini heboh juga ya," jelasnya.
Menurut Ricky, ke depannya tinggal bagaimana keseriusan pemerintah bersama kepolisian dalam menanggapi hal serupa. Karena, kasus ini layaknya Pilot Project.
"Karena polisi Indonesia itu udah canggih alat-alatnya, jadi tergantung mau atau enggak (menanganinya). Inikan seperti pilot project, liat yang lain keringet dingin enggak, kalau yang lain masih berbuat, sikat," tuturnya.
Lihat Juga: Angela: Partai Perindo Bagian dari Pemenang Pilkada di 17 Provinsi dan 145 Kabupaten/Kota
Baca juga: Polisi Tetapkan Dea OnlyFans Tersangka Kasus Pornografi
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ricky Margono mengatakan, langkah kepolisian telah tepat dalam menangani hal tersebut.
Namun ujar Ricky, perlu adanya keseriusan pemerintah terkait kasus-kasus yang serupa. Jika tidak, nantinya akan menciptakan konten-konten porno yang terus bertebaran di Indonesia.
"Pemerintah harus konsisten menjalani peraturan yang ada. Kalau tidak konsisten akan ada Dea Dea yang lain," ujar Ricky dalam Podcast Aksi Nyata, Minggu (17/4/2022).
Bagi Ricky, adanya konsen pemerintah terkait aktris porno tersebut bisa dijadikan tolok ukur dalam menimbang kasus-kasus yang serupa nantinya. Terlebih, hal itu menunjukan bahwa Indonesia menegaskan penolakan terkait pornografi dan pornoaksi.
"Nah, sekarang Dea sudah masuk, dalam artian perkaranya sudah masuk. Sudah bisa diproses segala macem, memang ini berharap menjadi sebuah pembelajaran karena memang ini heboh juga ya," jelasnya.
Menurut Ricky, ke depannya tinggal bagaimana keseriusan pemerintah bersama kepolisian dalam menanggapi hal serupa. Karena, kasus ini layaknya Pilot Project.
"Karena polisi Indonesia itu udah canggih alat-alatnya, jadi tergantung mau atau enggak (menanganinya). Inikan seperti pilot project, liat yang lain keringet dingin enggak, kalau yang lain masih berbuat, sikat," tuturnya.
Lihat Juga: Angela: Partai Perindo Bagian dari Pemenang Pilkada di 17 Provinsi dan 145 Kabupaten/Kota
(maf)