Hingga April 2022, 1.281 Bencana dan 83 Orang Meninggal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mencatat 1.281 bencana telah terjadi di Indonesia sejak 1 Januari 2022 hingga 16 April 2022. Mayoritas bencana cuaca ekstrem.
"Sampai tanggal 16 April 2022 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 1.281 kejadian. Kejadian bencana alam mendominasi adalah bencana cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor," dikutip MPI dari laman resmi BNPB, Minggu (17/4/2022).
Dari data tersebut, tercatat jumlah kejadian bencana alam meliputi, gempa 9 kali, kebakaran hutan dan lahan 64 kali, banjir 485 kali, tanah longsor 234 kali, cuaca ekstrem 481 kali, serta gelombang pasang dan abrasi 8 kali. "Bencana alam menimbulkan korban meninggal dunia 83 jiwa, hilang 10 jiwa, 610 luka-luka, dan terdampak dan mengungsi 1.711.561 jiwa," jelasnya.
Selain korban jiwa, bencana alam itu juga mengakibatkan 578 fasilitas rusak. Jumlah itu meliputi 369 fasilitas pendidikan, 149 fasilitas peribadatan, 60 fasilitas kesehatan, 66 kantor, dan 73 jembatan rusak.
Kemudian, ada total 22.651 rumah yang rusak atau terdampak. Jumlah itu meliputi 3.651 rumah rusak berat, 4.003 rumah rusak sedang, dan 14.003 rumah rusak ringan.
Adapun lima daerah yang paling banyak mengalami bencana alam yakni Jawa Barat 300 kali, Jawa Tengah 228 kali, Jawa Timur 201 kali, Aceh 53 kali, serta Sulawesi Selatan 41 kali.
"Sampai tanggal 16 April 2022 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 1.281 kejadian. Kejadian bencana alam mendominasi adalah bencana cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor," dikutip MPI dari laman resmi BNPB, Minggu (17/4/2022).
Dari data tersebut, tercatat jumlah kejadian bencana alam meliputi, gempa 9 kali, kebakaran hutan dan lahan 64 kali, banjir 485 kali, tanah longsor 234 kali, cuaca ekstrem 481 kali, serta gelombang pasang dan abrasi 8 kali. "Bencana alam menimbulkan korban meninggal dunia 83 jiwa, hilang 10 jiwa, 610 luka-luka, dan terdampak dan mengungsi 1.711.561 jiwa," jelasnya.
Selain korban jiwa, bencana alam itu juga mengakibatkan 578 fasilitas rusak. Jumlah itu meliputi 369 fasilitas pendidikan, 149 fasilitas peribadatan, 60 fasilitas kesehatan, 66 kantor, dan 73 jembatan rusak.
Kemudian, ada total 22.651 rumah yang rusak atau terdampak. Jumlah itu meliputi 3.651 rumah rusak berat, 4.003 rumah rusak sedang, dan 14.003 rumah rusak ringan.
Adapun lima daerah yang paling banyak mengalami bencana alam yakni Jawa Barat 300 kali, Jawa Tengah 228 kali, Jawa Timur 201 kali, Aceh 53 kali, serta Sulawesi Selatan 41 kali.
(rca)