Perindo: Milenial dan Generasi Z Apatis Terhadap Politik karena Terbiasa Instan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang dikenal sebagai partai anak muda dan modern ini terus mengawal adanya pendidikan politik. Hal tersebut, menjadi salah satu program Perindo guna memfasilitasi peran anak muda agar berguna bagi bangsa.
Politisi Muda Perindo Andika Ulil Amri menilai, ramainya penolakan masyarakat terutama kaum Milenial dan Generasi Z terhadap politik, sedikit banyaknya disebabkan oleh hal-hal instan yang banyak disajikan di Indonesia.
"Jadi kita tidak boleh menyalahkan bahwa ini karena apatisme ini hadir karena Gen Z ini lebih menyukai hal-hal yang instan karena karakteristik Gen Z hidupnya kan instan dan penuh digitalisasi," ujar Andika dalam Podcast Aksi Nyata, Kamis (7/4/2022).
Menurut Andika, banyak anak muda yang memilih menghindari diskusi-diskusi berat terkait politik mau pun kenegaraan. Hal tersebut menurutnya, berdasarkan pemahaman politik yang sering dianggap bukan urusan masyarakat biasa.
"Diskusi-diskusi yang berkembang itukan selalu diskusi kebijakan. Dalam hal ini negara, dan generasi Gen Z itu sering berpikir bahwa hal itu terlalu tinggi bagi mereka. Berarti, ada tingkat pemahaman yang belum sampai ke sana," jelasnya.
Andika menambahkan, padahal jika berbicara aset dan masa depan, anak muda lah yang nanti mampu merubah citra dan masa depan bangsa. Maka dari itu, Gen Z perlu menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam dunia politik.
"Kita harus mampu menjabarkan bahwa politik anak muda ini lebih baik dari politik mereka hari ini. Kalau anak muda ini tidak memahami itu, saya yakin negara akan stuck di posisi saat ini, tidak ada kemajuan sama sekali," paparnya.
Seperti diketahui, Partai Perindo yang lekat sebagai partai modern dan partai anak muda ini setiap harinya menghadirkan Digital Podcast yang sangat disukai kawula muda, yaitu "Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia."
Politisi Muda Perindo Andika Ulil Amri menilai, ramainya penolakan masyarakat terutama kaum Milenial dan Generasi Z terhadap politik, sedikit banyaknya disebabkan oleh hal-hal instan yang banyak disajikan di Indonesia.
"Jadi kita tidak boleh menyalahkan bahwa ini karena apatisme ini hadir karena Gen Z ini lebih menyukai hal-hal yang instan karena karakteristik Gen Z hidupnya kan instan dan penuh digitalisasi," ujar Andika dalam Podcast Aksi Nyata, Kamis (7/4/2022).
Menurut Andika, banyak anak muda yang memilih menghindari diskusi-diskusi berat terkait politik mau pun kenegaraan. Hal tersebut menurutnya, berdasarkan pemahaman politik yang sering dianggap bukan urusan masyarakat biasa.
"Diskusi-diskusi yang berkembang itukan selalu diskusi kebijakan. Dalam hal ini negara, dan generasi Gen Z itu sering berpikir bahwa hal itu terlalu tinggi bagi mereka. Berarti, ada tingkat pemahaman yang belum sampai ke sana," jelasnya.
Andika menambahkan, padahal jika berbicara aset dan masa depan, anak muda lah yang nanti mampu merubah citra dan masa depan bangsa. Maka dari itu, Gen Z perlu menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam dunia politik.
"Kita harus mampu menjabarkan bahwa politik anak muda ini lebih baik dari politik mereka hari ini. Kalau anak muda ini tidak memahami itu, saya yakin negara akan stuck di posisi saat ini, tidak ada kemajuan sama sekali," paparnya.
Seperti diketahui, Partai Perindo yang lekat sebagai partai modern dan partai anak muda ini setiap harinya menghadirkan Digital Podcast yang sangat disukai kawula muda, yaitu "Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia."
(cip)