Temui Mentan, Moeldoko dan Fadli Zon Laporkan Penyatuan HKTI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah hampir 10 tahun berpisah dan terjadi dualisme kepengurusan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) , kedua kepengurusan itu akhirnya sepakat untuk reunifikasi dengan membentuk satu kepengurusan baru demi kesejahtetaan petani Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko dan Fadli Zon didampingi Tim Enam Sekretariat Bersama Reunifikasi HKTI kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Kementerian Pertanian, Rabu 17 Juni 2020.
Moeldoko mengatakan, bersama Fadzli Zon sepakat HKTI akan bersatu-padu membangun pertanian Indonesia yang semakin kokoh dan memikirkan petani Indonesia.
"Kami melaporkan ke Menteri Pertanian atas perkembangan kondisi terakhir HKTI, dan kami bersepakat dengan Pak Fadli Zon untuk bersatu-padu membangun petani dan pertanian Indonesia yang semakin kokoh, dan betul-betul memikirkan petani dan pertanian Indonesia," tutur Kepala Kantor Staf Presiden (KSP)itu.
Selanjutnya Moeldoko mengharapkan di bawah arahan Mentan bersama-sama membangun sinergi serta terlibat secara langsung, sehingga kehadiran KHTI memberikan nilai tambah bagi petani dan pertanian Indonesia.
"Diharapkan juga tiga sampai lima bulan ke depan kita bersama-sama akan mengambil langkah-langkah konkret di lapangan, apa yang akan dilakukan secara maksimal," ungkap mantan Panglima TNI ini.( )
Mentan Syahrul Yasin Limpo sangat mendukung bersatunya dua HKTI ini dan optimistis sinergi HKTI ini dapat mendukung perkembangan pertanian Indonesia.
Menurut dia,sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan HKTI menjadi rahmat bagi negara, bagi petani, dan juga sesuatu keberuntungan untuk Kementan.
"Karena biar bagaimana pun, Kementerian Pertanian sebagai kementerian teknis hanya bisa bergerak kalau infrastruktur pertanian hadir di tengah-tengah kehidupan yang ada. Dan salah satu infrastruktur itu adalah HKTI," tutur Mentan.
Mentan menambahkan untuk menggerakkan pertanian Indonesia yang kuat, pertanian harus memiliki social engineering dalam bentuk peran fungsional dari HKTI yang diharapkan dapat mendorong akselerasi kekuatan pangan nasional.
Sementara itu, Fadzli Zon mengungkapkan harapannya dengan bersatunya HKTI ini dapat menyelesaikan dualisme kepemimpinan untuk memajukan pertanian Indonesia.
"Dengan pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya, kita mengakhiri dualisme HKTI selama sepuluh tahun sebagai stakeholder pertanian,"ucapnya.
Ke depan, kerja sama ini untuk memajukan sektor pertanian memakmurkan petani. Sebagai mitra strategis dari pemerintah, masalah ini akan selesai kalau ada kerjasama dari semua pihak.
"HKTI sebagai organisasi petani yang menyerap aspirasi semua petani, kita menjaga pangan ke depan, apalagi di tengah pandemi Covid ini," ujar Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR ini.
Diskusi yang berlansung penuh kehangatan tersebut dilanjutkan dengan peninjauan Menteri Pertanian didampingi Moeldoko dan Fadli Zon beserta rombongan ke Kantor Sekretariat HKTI di lingkungan kantor Pusat Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko dan Fadli Zon didampingi Tim Enam Sekretariat Bersama Reunifikasi HKTI kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Kementerian Pertanian, Rabu 17 Juni 2020.
Moeldoko mengatakan, bersama Fadzli Zon sepakat HKTI akan bersatu-padu membangun pertanian Indonesia yang semakin kokoh dan memikirkan petani Indonesia.
"Kami melaporkan ke Menteri Pertanian atas perkembangan kondisi terakhir HKTI, dan kami bersepakat dengan Pak Fadli Zon untuk bersatu-padu membangun petani dan pertanian Indonesia yang semakin kokoh, dan betul-betul memikirkan petani dan pertanian Indonesia," tutur Kepala Kantor Staf Presiden (KSP)itu.
Selanjutnya Moeldoko mengharapkan di bawah arahan Mentan bersama-sama membangun sinergi serta terlibat secara langsung, sehingga kehadiran KHTI memberikan nilai tambah bagi petani dan pertanian Indonesia.
"Diharapkan juga tiga sampai lima bulan ke depan kita bersama-sama akan mengambil langkah-langkah konkret di lapangan, apa yang akan dilakukan secara maksimal," ungkap mantan Panglima TNI ini.( )
Mentan Syahrul Yasin Limpo sangat mendukung bersatunya dua HKTI ini dan optimistis sinergi HKTI ini dapat mendukung perkembangan pertanian Indonesia.
Menurut dia,sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan HKTI menjadi rahmat bagi negara, bagi petani, dan juga sesuatu keberuntungan untuk Kementan.
"Karena biar bagaimana pun, Kementerian Pertanian sebagai kementerian teknis hanya bisa bergerak kalau infrastruktur pertanian hadir di tengah-tengah kehidupan yang ada. Dan salah satu infrastruktur itu adalah HKTI," tutur Mentan.
Mentan menambahkan untuk menggerakkan pertanian Indonesia yang kuat, pertanian harus memiliki social engineering dalam bentuk peran fungsional dari HKTI yang diharapkan dapat mendorong akselerasi kekuatan pangan nasional.
Sementara itu, Fadzli Zon mengungkapkan harapannya dengan bersatunya HKTI ini dapat menyelesaikan dualisme kepemimpinan untuk memajukan pertanian Indonesia.
"Dengan pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya, kita mengakhiri dualisme HKTI selama sepuluh tahun sebagai stakeholder pertanian,"ucapnya.
Ke depan, kerja sama ini untuk memajukan sektor pertanian memakmurkan petani. Sebagai mitra strategis dari pemerintah, masalah ini akan selesai kalau ada kerjasama dari semua pihak.
"HKTI sebagai organisasi petani yang menyerap aspirasi semua petani, kita menjaga pangan ke depan, apalagi di tengah pandemi Covid ini," ujar Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR ini.
Diskusi yang berlansung penuh kehangatan tersebut dilanjutkan dengan peninjauan Menteri Pertanian didampingi Moeldoko dan Fadli Zon beserta rombongan ke Kantor Sekretariat HKTI di lingkungan kantor Pusat Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan.
(dam)