Kepercayaan Masyarakat terhadap 3 Lembaga Senayan Rendah

JAKARTA - Survei Indikator Politik menemukan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik ( parpol ) dan tiga lembaga di Senayan yakni DPR, DPD dan MPR paling rendah ketimbang lembaga negara lainnya. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei bertajuk “Trust Terhadap Institusi Politik, Isu-isu Terakhir dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024”.

“Ukuran kedua melihat seberapa fungsional dan legitimate demokrasi di mata warga negara indonesia, seberapa mereka percaya pada institusi-institusi demokrasi. Ada kabar baik, ada kabar kurang baik. Institusi demokrasi yang paling krusial seperti parpol, DPR, DPD, MPR itu tingkat trustnya lebih rendah di banding institusi lain,” kata Burhanuddin secara daring, Minggu (3/4/2022).



Burhanuddin memaparkan, parpol mendapatkan total kepercayaan 54% baik yang sangat percaya 6% atau cukup percaya 48%. Bahkan dibanding institusi lain, kepercayaan terhadap parpol paling rendah. Alasannya, karena mekanisme demokrasi di parpol paling krusial, karena dalam demokrasi, parpol diharapkan menyuarakan aspirasi publik.

“Di banding awal reformasi kepercayaan publik relatif tinggi, ini bukan temuan baru. ini menurut saya harus jadi instrospeksi diri buat parpol, buat DPR, buat DPD dan buat MPR,” ujar Burhan.

Menurut Burhan, ada ekspektasi yang tinggi kepada parpol tetapi sebagian ekspektasi itu tidak bisa dijalankan dengan baik oleh partai politik. Itu yang membuat kemudian tingkat kepercayaan publik kepada partai menjadi rendah.

“Tapi publik tidak punya opsi lain, tidak ada demokrasi tanpa parpol. Parpol adalah wajah kita, kita perlu meng-encourage mereka agar lebih baik,” tuturnya.



Hasil temuan lengkapnya, 32% publik yang sedikit percaya pada parpol dan 10% tidak percaya sama sekali; 7% sangat percaya pada DPR dan 54% cukup percaya; 28% publik sedikit percaya DPR dan 8% tidak percaya sama sekali. DPD RI, 7% publik sangat percaya, cukup percaya 58%, sedikit percaya 26%, dan tidak percaya sama sekali 6%. Dan untuk MPR RI, 8% publik sangat percaya dan 59% cukup percaya, 24% sedikit percaya dan 6% tidak percaya sama sekali.

Dijelaskan sebelumnya, survei dilakukan pada 11-21 Februari 2022, populasi survei ini adalah seluruh WNI yang punya hak pilih pada pemilu. Penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, dengan basis sampel 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi dan terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor yang kembali mendatangi responden terpilih, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.