Makna Kata Hilal di KBBI

Jum'at, 01 April 2022 - 22:01 WIB
loading...
Makna Kata Hilal di KBBI
Tim Hilal BMKG mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, 12 April 2021. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kata hilal banyak dibicarakan orang setiap jelang Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Bahkan, akun Instagram @badanbahasakemendikbud pada Jumat (1/4/2022) ini menampilkan kata hilal sebagai #Kata Pekan Ini.

Lalu, apa makna kata hilal? Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hilal termasuk nomina atau kata benda. Makna kata hilal adalah bulan sabit; bulan yang terbit pada tanggal satu bulan Kamariah.

Sementara, kamariah bermakna 1 berkenaan dengan bulan; 2 dihitung menurut peredaran bulan (tentang kalender, penanggalan).

Diketahui, pemerintah menetapkan awal Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam telekonferensi pers Sidang Isbat Awal Ramadhan 1443 H di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (1/4/2022).



Menag menyatakan bahwa tadi menjelang Magrib Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Profesor H Thomas Djamaluddin telah menyampaikan bahwa ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,6 menit. Semuanya perukyat juga melaporkan tidak melihat hilal.

"Secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 Masehi," kata Menag Yaqut, Jumat (1/4/2022).

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Profesor H Thomas Djamaluddin memaparkan secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Magrib, 1 April 2022 masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

"Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja), sehingga kemungkinan tidak terlihat," kata Thomas.



Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Sementara menurut Thomas Djamaluddin, pada saat Maghrib, 1 April 2022, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya sekitar 3 derajat.

"Hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau ada yang mengklaim melihat hilal, dimungkinkan itu bukan hilal. Secara astronomi klaim itu bisa ditolak," kata peneliti BRIN ini.

Maka, lanjut Thomas, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada 3 April 2022.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun menetapkan 1 Ramadhan tahun ini jatuh pada Minggu, 3 April 2022. "Dengan ini Pengurus besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan atau memberitahukan bahwa awal bulan Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Ahad, wage tanggal 3 April 2022 Masehi," ucap Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf melalui YouTube TVNU, Jumat (1/4/2022).

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah merilis hasil perhitungan (hisab) ketinggian bulan pada akhir Sya'ban 1443 H dalam Surat Instruksi Nomor 012/LF-PBNU/III/2022 yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris LF PBNU KH Sirril Wafa dan H Asmui Mansur, Kamis (31/3/2022). Pada rilis itu mereka memperkirakan awal Ramadhan 1443 H bisa jatuh Minggu, 3 April 2022.

Sebab, pihaknya memperkirakan jika dengan ketinggian 2 derajat lebih 4 menit dan 3 derajat 4 menit, hilal akan sulit dirukyat. Terlebih umur bulan yang belum mencapai 8 jam. "Jika hilal tidak terlihat, otomatis bulan Sya'ban akan digenapkan menjadi 30 hari atau dalam bahasa Fiqih disebut istikmal. Dengan begitu, awal Ramadhan 1443 H bisa jatuh bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022. Sementara Sabtu, 2 April 2022, masih terhitung tanggal 30 Sya'ban 1443," dikutip dari laman resmi NU Online, Jumat (1/4/2022).

Sementara, PP Muhammadiyah sejak jauh hari menetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Penetapan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tarjdid PP Muhammadiyah .

Hal ini tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 yang ditandatangani Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta Sekretarisnya, Agung Danarto pada 3 Februari 2022 di Yogyakarta, tentang penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.

"Berdasarkan hasil hisab tersebut, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M," bunyi maklumat yang dikutip MNC Portal, Jumat (1/4/2022).

Muhammadiyah melaporkan, pada hari Jumat Pahing, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 M. ijtimak jelang Ramadhan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.

Kemudian tinggi bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta dengan koordinat (-7º 48' LS dan 110º 21' BT) +02º 18' 12" (hilal sudah wujud). Di seluruh wiayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk.

(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2439 seconds (0.1#10.140)