Sahabat Sejati Saya

Jum'at, 01 April 2022 - 13:41 WIB
loading...
Sahabat Sejati Saya
Kanasugi Kenji (Foto: Ist)
A A A
Kanasugi Kenji
Duta Besar Jepang untuk Indonesia

“Dokter! Bapak ini, Duta Besar Jepang lho! Saya pernah melihat beliau di IG! Saya follow akunnya juga”.

Ini diucapkan oleh perawat ketika melihat wajah saya di rumah sakit, setelah mengalami cedera kaki ketika berolahraga di hari libur. Akun Instagram saya pun digunakan sebagai pengganti bukti identitas. Hal lain yang membuat saya gembira adalah ketika ada yang menyapa dan meminta berfoto bersama saat saya keluar makan siang di restoran dengan para lokal staf.

“@jpnambsindonesia”
Apakah para pembaca pernah melihat nama akun Instagram ini?

Sebetulnya, saya memiliki akun Instagram dalam kapasitas sebagai Duta Besar Jepang untuk Indonesia. Melalui akun ini, saya mem-posting soft diplomacy seperti budaya kuliner Indonesia-Jepang dan pertukaran antarwarga, serta sisi hard diplomacy seperti kerja sama ekonomi dan lain-lain.

Pesan yang ingin saya sampaikan melalui interaksi SNS (media sosial) seperti ini adalah, bahwa bagi saya, orang Indonesia merupakan “sahabat sejati”. Telah lebih dari 60 tahun berlalu sejak penandatanganan perjanjian perdamaian pada 1958 antara Jepang-Indonesia dan penetapan hubungan diplomatik. Dalam kurun waktu tersebut, selain mengapresiasi sahabat-sahabat Indonesia yang telah kami kenal sejak lama dan juga menjalin hubungan baik dengan Jepang, saya berharap dapat bertemu sahabat-sahabat baru. Melalui Instagram inilah, hati kita saling terhubung.

Dalam pembahasan yang sedikit lebih serius, maka seiring dengan perkembangan globalisasi dan teknologi IT, SNS telah menarik perhatian yang lebih besar daripada sebelumnya sebagai metode penting bagi jembatan penghubung hati ke hati antara berbagai orang di seluruh dunia.

Menurut saya, keuntungan spesifik dari SNS adalah rendahnya ambang batas dan kekuatan difusinya, Melalui internet, saya dapat memberikan informasi kepada followers Indonesia yang memiliki luas wilayah lima kali lebih besar dari Jepang, dan jumlah penduduk lebih dari dua kali lipatnya. Saat ini, ada data yang menyebutkan bahwa lebih dari 170 juta warga Indonesia menggunakan internet dan angka ini menempati peringkat kelima secara global. Selain itu, di Indonesia banyak bermunculan perusahaan rintisan yang disebut unicorn, di mana kemakmuran yang didapat dari pemanfaatan digital juga akan terus berkembang di masa mendatang.

Saat saya menjadi pelajar, hanya surat kabar dan televisi yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dari luar negeri. Jika terdapat kekurangan informasi, maka saya harus mendatangi kantor kedutaan masing-masing negara di Tokyo guna mendapat info dimaksud. Dibandingkan dengan masa-masa itu, dapat dikatakan SNS menjadi alat berharga guna menyediakan informasi secara aktif.

Selain itu, yang paling penting adalah memungkinkannya interaksi imbal balik dengan followers. Komentar dan saran dari followers kami tampung untuk digunakan sebagai ide posting-an baru. Kami merespons rekomendasi dari followers dengan mengunggah konten video dan kuliner unik khas Indonesia ketika melakukan perjalanan dinas. Durian yang sempat saya cicipi saat berkunjung ke Sumatera Utara juga berasal dari komentar followers. Melalui pertukaran dua arah pada komentar yang penuh keakraban ini, saya merasakan kegembiraan dari interaksi dengan followers, dan ini membuat dada saya berdegup tiap kali membuka Instagram setiap hari. Terutama generasi mudanya, mereka sangat bersemangat dan banyak mengetahui hal-hal yang tidak saya sadari sebelumnya, di mana hal ini juga menjadi referensi bagi saya. Ke depannya pun saya akan selalu menyimak komentar followers dan meneruskan interaksi ini.

Mengapa interaksi melalui SNS dengan kawan-kawan di Indonesia dapat berlangsung akrab? Hal ini mungkin disebabkan karena minat kepada generasi muda kedua negara sangat tinggi, dan mereka bekerja bersama dalam membangun masa depan. Pendekatan antara Indonesia dengan 64 juta generasi muda, dan Jepang yang sedang dalam masa penurunan angka kelahiran serta populasi masyarakat menua tentu akan berbeda. Namun, ketertarikan yang tinggi kepada anak muda sebagai pemikul masa depan tidak akan berubah. Sebetulnya, jumlah likes terbanyak yang saya miliki adalah posting-an tentang kelahiran cucu pertama saya, yang omong-omong, memiliki tanggal lahir yang sama dengan Presiden Joko Widodo, dengan perbedaan usia 60 tahun. Selain itu, atlet Pratama Arhan yang pada Februari lalu pindah ke Tokyo Verdy juga membawa harapan bagi generasi muda berusia 20-an. Sebagai sosok yang mendapat perhatian baik dari Jepang dan Indonesia, posting-an tentang Arhan juga banyak mendapat likes. Yang lebih penting lagi, dengan meningkatnya hubungan kepercayaan dan makin mendalamnya kerja sama antara kedua negara selama lebih dari 60 tahun, bukankah juga menjadi alasan untuk saling memikirkan tentang “sahabat sejati”?

Akun SNS saya banyak mengunggah tentang kerja sama antara Jepang dan Indonesia bagi generasi berikutnya, di antaranya mengenai kerja sama bidang maritim, upaya bagi konservasi energi menuju dekarbonisasi dan mobil listrik, serta kemungkinan kerja sama mobil hidrogen di masa mendatang. Melalui SNS, kita membangun hubungan yang terfokus bagi masa depan. Saya yakin hubungan seperti ini adalah bentuk kerja sama antara Jepang dan Indonesia, ah, lebih tepatnya, saya yakin bahwa ini adalah kerja sama yang dapat terjadi karena adanya “sahabat sejati” selama lebih dari 60 tahun antara Jepang dan Indonesia.

Ke depannya, melalui SNS, saya ingin menambah banyak teman dari berbagai kalangan. Mulai dari generasi penerus, seperti cucu pertama saya, yang memiliki cahaya tersembunyi dengan kemampuan tidak terbatas, hingga generasi kini yang sedang bersinar terang seperti Presiden Joko Widodo. Saya ingin terus berupaya membuat kalian semua mengetahui Jepang. Saya berharap rasa kedekatan tentang Jepang yang saya rasakan dari teman-teman Indonesia, dapat membuat konten-konten akun SNS makin dilihat oleh lebih banyak orang, dan hal ini membuat saya membayangkan generasi muda Jepang dan Indonesia memimpin dunia di masa depan.

Ke depannya arus digitalisasi tidak akan berubah, dan bahkan akan makin maju. Di tengah-tengah arus global seperti ini, saya yakin kita akan makin meningkatkan kerja sama dan melanjutkan kemitraan serta membangun hubungan kepercayaan. Saya menunggu para pembaca agar juga menjadi “sahabat sejati” melalui akun SNS.
(bmm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)