Tak Capai Target, Mensos Keluhkan Data Penerima Bansos di Daerah

Rabu, 17 Juni 2020 - 17:21 WIB
loading...
Tak Capai Target, Mensos...
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Beberapa program bantuan sosial ( bansos ) masih belum mencapai target yang ditetapkan. Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengungkapkan, bansos (tunai) tahap pertama penyalurannya belum mencapai 6 juta dari target 9 juta penerima.

“Pada tahap pertama memang belum sampai 6 juta keluarga yang menerima bansos tunai. Ini diikerenakan di tahap awal masih banyak daerah yang belum bisa memenuhi kuota yang kami berikan,” ungkapnya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (17/6/2020). (Baca juga: Tak Diperpanjang, 800.000 Warga DKI Tak Terima Bansos Sampai Desember)

Dia mengatakan bahwa bansos tunai sudah masuk ke tahap dua penyaluran dari tiga tahap yang direncanakan. Untuk tahap dua ini, Kemensos mengambil langkah untuk menyalurkan kepada daerah yang siap terlebih dahulu.

“Kami alihkan sisa kuota daerah itu kepada daerah yang lebih siap. Kami koordinasi dengan Mendagri, beberapa waktu lalu sudah terbitkan telegram kepada beberapa daerah yang belum lakukan perbaikan data khususnya untuk percepatan bansos tunai di daerah,” ungkapnya.

Dia berharap, pada tahap kedua dan ketiga data sudah tergenapkan. Pasalnya, sampai saat ini data penerima bansos tunai belum mencapai 9 juta. “Sehingga, kami harap di tahap kedua dan ketiga, data 9 juta sudah tergenapkan. Sebagai informasi, data yang masuk di Kemensos ada 8.366.000 keluarga, masih kurang 640.000 keluarga yang kami minta ke daerah,” paparnya.

Sementara itu, Komisi VIII DPR kemarin menggelar rapat membahas verifikasi dan validasi data kemiskinan di daerah bersama beberapa kepala daerah. Adapun sejumlah kepala daerah yang hadir adalah Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wali Kota Serang Syafrudin, Bupati Cianjur Herman Suherman, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Kepala Dinas Sosial Pemda DKI Jakarta Irmansyah.

Anggota Komisi VIII DPR Diah Pitaloka mengungkapkan, ada beberapa poin yang harus segera dilakukan agar permasalahan yang telah menahun ini tidak kembali diwariskan ke generasi selanjutnya. Pertama, perlunya perbaikan pola komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Sehingga tercipta pola komunikasi sinergis untuk memasukkan maupun melakukan memverifikasi validasi data. "Intensitas koordinasi dalam manajemen maupun pengelolaan perbaikan data," kata Diah.

Kedua, perlunya penguatan sumber daya manusia dan teknologi pengelolaan data. Harapannya, tidak ada lagi kekeliruan data yang disebabkan penilaian subyektif. "Kalau SDM kita profesional, kita akan membatasi ruang ruang penilaian subyektif. Jadi data yang dimasukkan nantinya akan mencermintakan kondisi obyektif yang terjadi di masyarakat. Dengan begitu mampu mengurangi tingkat error yang saat ini masih ada di pendataan sosial kita," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
(nbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mensos Ngaku Tak Pernah...
Mensos Ngaku Tak Pernah Dengar Wacana Reshuffle Kabinet Prabowo
Presiden Prabowo Minta...
Presiden Prabowo Minta Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Terpenuhi
Anggota TNI, Polri,...
Anggota TNI, Polri, dan ASN Tidak Boleh Mendapat Bansos
Mensos: Data Tunggal...
Mensos: Data Tunggal Sosial Ekonomi Kunci Penyaluran Bansos 2025
Mensos Targetkan Kemiskinan...
Mensos Targetkan Kemiskinan Ekstrem Jadi Nol Persen Dalam 2 Tahun
Prabowo Minta Data Subsidi...
Prabowo Minta Data Subsidi Selesai dalam Dua Minggu
Presiden Jokowi Ungkap...
Presiden Jokowi Ungkap Alasan Tunjuk Gus Ipul Jadi Mensos
Lantik Gus Ipul Jadi...
Lantik Gus Ipul Jadi Mensos Jelang Akhir Kekuasaan, Jokowi Punya Hubungan Spesial dengan PBNU
Sertijab, Muhadjir Effendy...
Sertijab, Muhadjir Effendy Serahkan Jabatan Mensos ke Gus Ipul
Rekomendasi
Ustaz Abdul Somad Resmi...
Ustaz Abdul Somad Resmi Diangkat Jadi Direktur LP3N
Maknai Hari Kartini,...
Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia melalui Program BRInita
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
Berita Terkini
Presiden Prabowo dan...
Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi
13 menit yang lalu
MA Mutasi 199 Hakim,...
MA Mutasi 199 Hakim, KY Siap Beri Masukan terkait Hakim-hakim Berintegritas
52 menit yang lalu
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia...
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia setelah Mutasi April 2025, Ada yang Baru Menjabat Bulan Ini
58 menit yang lalu
Mensesneg Jadi Juru...
Mensesneg Jadi Juru Bicara Presiden, AHY Bilang Begini
1 jam yang lalu
Yuldi Yusman Jabat Pelaksana...
Yuldi Yusman Jabat Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Gantikan Saffar M Godam
2 jam yang lalu
Respons Wamenaker soal...
Respons Wamenaker soal Kemitraan Direksi Pegadaian dan Serikat Pekerja: Kunci Kemajuan Perusahaan
2 jam yang lalu
Infografis
Tiga Alasan Netanyahu...
Tiga Alasan Netanyahu Tak Berani Melanjutkan Perang di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved