Bermain Gadget di KRL Dapat Meningkatkan Risiko Terpapar Virus Corona

Rabu, 17 Juni 2020 - 16:55 WIB
loading...
Bermain Gadget di KRL...
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Bagi para kaum commuter yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), perjalanan menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line untuk menuju ke tempat kerja, sekolah, atau pusat kegiatan lainnya menjadi pilihan utama.

Selain murah dan efektif, penggunaan KRL juga lebih efisien dibanding moda transportasi umum lainnya. Selama pandemi Covid-19, penggunaan KRL dibatasi dan diperketat dengan protokol kesehatan , sebagai upaya pencegahan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bagi para penggunanya. (Baca juga: Update Corona Indonesia 17 Juni 2020: 41.431 Orang Positif, 16.243 Sembuh, dan 2.276 Meninggal)

Selain itu, waktu operasional juga telah disesuaikan untuk menghindari terjadinya lonjakan penumpang. Pada penerapan protokol kesehatan di dalam KRL, menjaga jarak antar penumpang dan memakai masker penutup mulut dan hidung menjadi aturan yang diwajibkan. Hal ini dimaksudkan agar penularan virus melalui droplet dapat dihindari. Selain itu, aturan yang juga dianjurkan adalah tidak memainkan gadget seperti handphone dan tablet. Sebab, perangkat tersebut berpotensi tercemar oleh virus.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, dr. Edward Faisal mengatakan, sejumlah virus termasuk SARS-CoV-2 atau corona jenis baru yang menempel pada gawai dapat bertahan selama lima hari. “Saat virus menempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah,” katanya dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (17/6/2020).

Menurut Edward, virus yang dapat menempel di gawai berasal dari bermacam-macam faktor. Dalam hal ini tentunya penularan atau pencemarannya lebih banyak berasal dari tangan penggunanya yang sebelumnya tercemar.

Dalam kaitannya dengan commuter, pencemaran virus ke gadget juga dapat berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL. Sebab, droplet ini dapat keluar ketika manusia berbicara apabila tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak. Oleh sebab itu, Edward juga sangat menyarankan agar para pengguna tidak menggunakan gawainya selama di dalam perjalanan menggunakan KRL. “Kalau ada orang ngomong akan nambah lagi (potensi cemaran virusnya),” katanya.

Selain dapat mengurangi potensi cemaran, alasan lain untuk tidak menggunakan gawai saat berada di dalam KRL adalah agar keluarga di rumah tidak menjadi korban penularan virus. “Jadi selain risiko untuk kita, juga orang yang di rumah. Jadi kalau kita sayang sama orang yang di rumah dan di sekitar kita, sebaiknya jangan keluarin handphone,” jelas Edward.

Adapun beberapa hal lain yang wajib dilakukan bagi para pengguna KRL adalah menjaga pikiran selalu positif dalam melakukan aktivitas. Kemudian, pastikan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan membawa hand sanitizer sebagai pengganti apabila tidak ada fasilitas cuci tangan.

Pengguna KRL juga disarankan untuk tetap mengikuti aturan dari PT KAI Commuterline Indonesia dan memperbarui informasi resmi dari pemerintah tentang upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar dapat tetap melanjutkan aktivitas yang aman dan produktif di tengah pandemi.
(nbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)