Ramai di Medsos, Tagar Tenggelamkan Gerindra Dinilai Cuma Omong Kosong
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono enggan menanggapi tanda pagar atau hashtag #tenggelamkangerindra yang ramai di media sosial Twitter.
Adapun tanda pagar (tagar) itu muncul menyusul beredarnya video rekaman pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono di Twitter. Dalam video itu, Arief yang berbincang dengan seseorang menyatakan isu PKI sengaja diembuskan oleh "kadrun-kadrun".
Arief Poyuono justru menilai warganet yang meramaikan tagar #tenggelamkangerindra itu orang-orang yang gagal paham. "Biar saja mas, itu omongan murahan dan ancaman-ancaman omong-omong kosong kok ditanggapi sih. Paling ngomong tengelamkan Gerindra orang gagal paham kali ya. Eenggak punya pengaruh kali," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Rabu (17/6/2020).
Dia yakin tagar #tenggelamkangerindra tidak akan terealisasi. "Yuk kita buktikan saja nanti di pemilu 2024. Bisa enggak mereka ngomong tengelamkan Gerindra nanti. Yang ada Gerindra akan jadi kapal induk politik nasional," ungkapnya.( )
Namun, kata dia, kader Partai Gerindra harus benar-benar kerja keras untuk menjadikan partainya sebagai kapal induk politik nasional itu. Kemudian, lanjut dia, anggota dewan dari Partai Gerindra juga harus kerja untuk rakyat dan tidak mencuri uang negara.
"Enggak laku main isu PKI bangkit. Zaman sudah berubah. Generasi Baru Indonesia sudah di era digital, sudah cerdas. Masih ingat kan justru setiap capres yang diserang dan diisukan dengan PKI justru menang. Karena masyarakat sudah muak dan bodo amat dengan isu-isu murahan bangkitnya PKI," katanya.( )
"Isu PKI bangkit saat ini kan tujuannya untuk mendiskreditkan dan melemahkan pemerintahan pak Joko Widodo yang seakan-akan di era kepemimpinannya PKI bangkit. Tapi sayang masyarakat enggak percaya tuh," tuturnya.
Adapun tanda pagar (tagar) itu muncul menyusul beredarnya video rekaman pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono di Twitter. Dalam video itu, Arief yang berbincang dengan seseorang menyatakan isu PKI sengaja diembuskan oleh "kadrun-kadrun".
Arief Poyuono justru menilai warganet yang meramaikan tagar #tenggelamkangerindra itu orang-orang yang gagal paham. "Biar saja mas, itu omongan murahan dan ancaman-ancaman omong-omong kosong kok ditanggapi sih. Paling ngomong tengelamkan Gerindra orang gagal paham kali ya. Eenggak punya pengaruh kali," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Rabu (17/6/2020).
Dia yakin tagar #tenggelamkangerindra tidak akan terealisasi. "Yuk kita buktikan saja nanti di pemilu 2024. Bisa enggak mereka ngomong tengelamkan Gerindra nanti. Yang ada Gerindra akan jadi kapal induk politik nasional," ungkapnya.( )
Namun, kata dia, kader Partai Gerindra harus benar-benar kerja keras untuk menjadikan partainya sebagai kapal induk politik nasional itu. Kemudian, lanjut dia, anggota dewan dari Partai Gerindra juga harus kerja untuk rakyat dan tidak mencuri uang negara.
"Enggak laku main isu PKI bangkit. Zaman sudah berubah. Generasi Baru Indonesia sudah di era digital, sudah cerdas. Masih ingat kan justru setiap capres yang diserang dan diisukan dengan PKI justru menang. Karena masyarakat sudah muak dan bodo amat dengan isu-isu murahan bangkitnya PKI," katanya.( )
"Isu PKI bangkit saat ini kan tujuannya untuk mendiskreditkan dan melemahkan pemerintahan pak Joko Widodo yang seakan-akan di era kepemimpinannya PKI bangkit. Tapi sayang masyarakat enggak percaya tuh," tuturnya.
(dam)