Anggota Parlemen Rusia dan Ukraina Tak Hadiri Sidang IPU di Bali

Minggu, 20 Maret 2022 - 00:30 WIB
loading...
Anggota Parlemen Rusia...
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana (kiri) bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan peserta Sidang IPU ke-144 di Bali. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Delegasi parlemen Rusia dan Ukraina dipastikan tidak hadir dalam sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali. Sidang IPU ke-144 itu rencananya dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu, 20 Maret 2022.

"Sampai informasi saat ini, kita dengar mereka tidak hadir. Kita masih tunggu. Kita harap mereka hadir, tapi sampai saat ini Ukraina dan Rusia tidak hadir dalam Forum IPU 144 di Bali ini," kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana, Sabtu (19/3/2022).

Kendati demikian, kata politikus Partai Demokrat ini, isu-isu tentang konflik Rusia dan Ukraina akan tetap dibahas dalam sidang IPU ke-144. "Sebab, ini menjadi perjuangan parlemen dunia untuk menegakkan kembali perdamaian, untuk mengawal kembali isu-isu perdamaian dan isu - isu tentang hak asasi manusia," kata Putu.

Apalagi, kata legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Bali ini, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden IPU Duarte Pacheco sudah menyampaikan akan mendorong perdamaian dan kedamaian di Eropa Timur. Selain itu, mendorong masyarakat Ukraina mendapatkan hak mengingat kondisi mereka dalam keadaan tidak mudah. "Ini harus ada gerakan bersama-sama dari negara-negara untuk mendorong sektor kemanusiaan," ujarnya.



Sebelumnya, Presiden IPU Duarte Pacheco menuturkan bahwa Indonesia dan IPU punya nilai-nilai yang sama yakni nilai demokrasi, dialog antarnegara, dan pentingnya penegakan hukum untuk masyarakat yang lebih baik. Terutama, isu yang diputuskan untuk dibahas dan dicarikan solusinya adalah perubahan iklim.

Pacheco juga mengungkapkan isu lain yang menjadi perhatian dunia yaitu konflik antara Rusia dengan Ukraina. Bahkan, Pacheco tidak bosan mendesak semua pihak segera gencatan senjata dan IPU sebagai forum dialog menawarkan pertemuan antarkedua belah pihak supaya konflik Ukraina dan Rusia dapat berakhir.



"Kami akan terus mengupayakan perdamaian di Ukraina, karena itu yang paling penting untuk warga di Ukraina. Kami akan membahas hal-hal darurat di Ukraina, tidak mungkin kita membahas masalah-masalah dunia lainnya tapi luput memperhatikan (perang) yang terjadi di depan mata kita."

(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)