Partai Pencetus Pemilu 2024 Ditunda Berpotensi Alami Turbulensi di Pilpres dan Pileg
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga ketua umum partai yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024 berpotensi mengalami turbulensi politik dan tsunami politik. Khususnya dalam pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar - Puan, Mochtar Mohammad menilai, usulan tersebut akan menghambat partai dan dirinya sendiri. "Bisa jadi ketiga ketum tersebut terhambat nyapres karena ulahnya sendiri. Begitu juga partainya terancam tidak lolos parliamentary threshold 4% ke Senayan," ucapnya.
Pria yang akrab dipanggil M2 tersebut memandang, hasil survei SMRC yang diselenggarakan pada 8-10 Februari 2022 menyebutkan, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto meraih elektabilitas 0,6%, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar meraih 0,2%, dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan tidak terbaca (NA).
”Survei ini pertanda ketiga ketua umum tersebut sulit diterima Rakyat. Kemungkinan di internal partai partai pengusul tidak dilakukan melalui mekanisme partai. Sehingga bisa jadi ketiga ketua umum partai tersebut di persekusi oleh strong voter-nya," jelasnya.
Diketahui, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, dan Zulkifli Hasan memberikan usulan tentang penundaan Pemilu 2024. Sontak usulan ini menjadi polemik di masyarakat mengingat amanat konstitusi di Indonesia pemilu dilaksanakan setiap 5 tahun.
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar - Puan, Mochtar Mohammad menilai, usulan tersebut akan menghambat partai dan dirinya sendiri. "Bisa jadi ketiga ketum tersebut terhambat nyapres karena ulahnya sendiri. Begitu juga partainya terancam tidak lolos parliamentary threshold 4% ke Senayan," ucapnya.
Pria yang akrab dipanggil M2 tersebut memandang, hasil survei SMRC yang diselenggarakan pada 8-10 Februari 2022 menyebutkan, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto meraih elektabilitas 0,6%, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar meraih 0,2%, dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan tidak terbaca (NA).
”Survei ini pertanda ketiga ketua umum tersebut sulit diterima Rakyat. Kemungkinan di internal partai partai pengusul tidak dilakukan melalui mekanisme partai. Sehingga bisa jadi ketiga ketua umum partai tersebut di persekusi oleh strong voter-nya," jelasnya.
Diketahui, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, dan Zulkifli Hasan memberikan usulan tentang penundaan Pemilu 2024. Sontak usulan ini menjadi polemik di masyarakat mengingat amanat konstitusi di Indonesia pemilu dilaksanakan setiap 5 tahun.
(cip)