KSAL Siapkan Antisipasi Penggunaan Suku Cadang Alutsista Dampak Konflik Rusia-Ukraina

Rabu, 02 Maret 2022 - 17:14 WIB
loading...
KSAL Siapkan Antisipasi Penggunaan Suku Cadang Alutsista Dampak Konflik Rusia-Ukraina
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menyebut akan mengantisipasi penggunaan suku cadang alutsista yang berasal dari Rusia akibat konflik dengan Ukraina. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margon o menyebut akan mengantisipasi penggunaan suku cadang alutsista yang berasal dari Rusia akibat konflik dengan Ukraina . Hal tersebut juga ditujukan bagi para prajuritnya.

"Ke depan bagaimana untuk spare part mungkin ada terkena embargo (Rusia-Ukraina) atau tidak tentunya harus kita antisipasi," ujar Yudo di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022). Baca juga: Invasi Masuki Hari Ketujuh, Zelensky: Rusia Ingin Menghapus Kami



Dia memaparkan pengantisipasian itu akan menjadi bahasan secara mendalam oleh TNI AL. Kendati demikian, KSAL Yudo enggan menjabarkan detilnya.

"Ke depan bagaimana ini tentunya ini akan menjadi pembahasan kita yang tidak bisa kita sampaikan secara terbuka," bebernya.

Dia memaparkan pengoperasionalan alutsista TNI AL tak terlalu berpengaruh dengan perang yang terjadi antara DUA negara bagian Eropa Timur itu. Yudo memastikan alutsista tetap akan dioperasionalkan.

"Secara operasional tetap kita gunakan. Kita enggan pengaruh Rusia mau perang sama manapun bahwa alat itu kan istilahnya sudah kita beli dan sudah menjadi hak kita," jelasnya.

Sekadar informasi, Sekutu Barat setuju untuk mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). SWIFT merupakan merupakan sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar. Baca juga: Warner Bros Batalkan Penayangan The Batman di Rusia, Imbas Invansi ke Ukraina

Bank yang terhubung ke sistem SWIFT dan menjalin hubungan dengan bank lain dapat menggunakan pesan SWIFT untuk melakukan pembayaran. Sanksi tersebut Termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)