Wapres Ma'ruf Amin Luncurkan Buku Merayakan Istiqlal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meluncurkan buku berjudul Merayakan Istiqlal karya AM Khairan bersama Prof KH Nasaruddin Umar. Buku ini menghadirkan kisah dan mengulas makna di balik 70 tahun transformasi salah satu masjid terbesar di dunia tersebut.
Ma'ruf Amin menyambut gembira atas selesainya buku Merayakan Istiqlal. Wapres mengucapkan selamat atas peluncuran buku hasil perenungan panjang ini.
"Selamat, karya ini merupakan perenungan panjang, manifestasi dari keinginan berbagi pengetahuan dan inspirasi kepada generasi sekarang dan generasi selanjutnya," kata Wapres dalam video sambutannya, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama
Buku Merayakan Istiqlal merupakan kolaborasi intelektual muda, pelaku industri kreatif, dan ulama senior. Wapres optimistis momentum ini akan menginspirasi munculnya cendekiawan dan tokoh baru yang mampu berkontribusi positif untuk Indonesia.
Dari keterangan tim buku Merayakan Istiqlal, dijelaskan bahwa selain menyajikan histori, karya ini mengulas sejumlah fenomena di tengah kehidupan masyarakat dan pendekatan progresif yang diharapkan mampu menyejukan semua pihak.
Penulis buku, AM Khairan mengungkapkan, butuh waktu hampir setahun dalam penyusunan buku artistik bernuansa sejarah ini. Dia bersama KH Nasiruddin Umar, Guru Besar Ilmu Tafsir yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal sejak 2016, menggunakan waktu selama itu digunakan untuk mengkaji, menghadirkan kisah serta mengulas makna di balik 70 tahun transformasi Masjid Istiqlal.
"Kenapa sekarang? ada 2 momentum, 44 tahun anniversary Istiqlal dan presidensi G20. Islam di Indonesia punya peranan global yang strategis. Ide utamanya menghimpun perjalananan panjang Istiqlal, representasi Indonesia dan Islam moderat," kata Khairan.
Khairan mengapresiasi KH Nasiruddin Umar yang mendorong anak muda untuk melahirkan pemikiran segar bagi masyarakat. "Yang perlu sangat diapresiasi tentu Prof Nasar, beliau sangat mendorong yang muda-muda, pikiran segar, melahirkan outcome ke masyarakat, tentu dengan bimbingan yang mumpuni," katanya.
Hadir dalam peluncuran buku ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Cholil Nafis, Habib Nabiel Al Musawa, Syekh Muhamad Jaber, Najelaa Shihab, Nabilah Abdul Rahim, dan Nadhira Afifah.
Ma'ruf Amin menyambut gembira atas selesainya buku Merayakan Istiqlal. Wapres mengucapkan selamat atas peluncuran buku hasil perenungan panjang ini.
"Selamat, karya ini merupakan perenungan panjang, manifestasi dari keinginan berbagi pengetahuan dan inspirasi kepada generasi sekarang dan generasi selanjutnya," kata Wapres dalam video sambutannya, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama
Buku Merayakan Istiqlal merupakan kolaborasi intelektual muda, pelaku industri kreatif, dan ulama senior. Wapres optimistis momentum ini akan menginspirasi munculnya cendekiawan dan tokoh baru yang mampu berkontribusi positif untuk Indonesia.
Dari keterangan tim buku Merayakan Istiqlal, dijelaskan bahwa selain menyajikan histori, karya ini mengulas sejumlah fenomena di tengah kehidupan masyarakat dan pendekatan progresif yang diharapkan mampu menyejukan semua pihak.
Penulis buku, AM Khairan mengungkapkan, butuh waktu hampir setahun dalam penyusunan buku artistik bernuansa sejarah ini. Dia bersama KH Nasiruddin Umar, Guru Besar Ilmu Tafsir yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal sejak 2016, menggunakan waktu selama itu digunakan untuk mengkaji, menghadirkan kisah serta mengulas makna di balik 70 tahun transformasi Masjid Istiqlal.
"Kenapa sekarang? ada 2 momentum, 44 tahun anniversary Istiqlal dan presidensi G20. Islam di Indonesia punya peranan global yang strategis. Ide utamanya menghimpun perjalananan panjang Istiqlal, representasi Indonesia dan Islam moderat," kata Khairan.
Khairan mengapresiasi KH Nasiruddin Umar yang mendorong anak muda untuk melahirkan pemikiran segar bagi masyarakat. "Yang perlu sangat diapresiasi tentu Prof Nasar, beliau sangat mendorong yang muda-muda, pikiran segar, melahirkan outcome ke masyarakat, tentu dengan bimbingan yang mumpuni," katanya.
Hadir dalam peluncuran buku ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Cholil Nafis, Habib Nabiel Al Musawa, Syekh Muhamad Jaber, Najelaa Shihab, Nabilah Abdul Rahim, dan Nadhira Afifah.
(abd)