Imbau Warga Dirawat di Isoter, Kapolri: Kurangi Risiko Penyebaran dan Fatalitas

Kamis, 24 Februari 2022 - 19:07 WIB
loading...
Imbau Warga Dirawat...
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi isoter di Asrama Haji Pekanbaru, Riau, Kamis (24/2/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Masyarakat yang terpapar virus Covid-19 khususnya dengan riwayat komorbid, diimbau untuk menjalani perawatan di lokasi isolasi terpusat (isoter). Imbauan ini dikatakan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi isoter di Asrama Haji Pekanbaru, Riau, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Kapolri.

Baca juga: Dibiayai Kapolri, Pengidap Tumor Kaki Jalani Operasi Amputasi di RS Polri

Selain yang memiliki riwayat komorbid, Kapolri juga menyarankan, agar masyarakat yang tidak memiliki sarana dan prasarana penunjang untuk menjalani isolasi mandiri, melakukan perawatan di lokasi isoter tersebut.



"Karena memang ada aturan dan standar untuk isolasi mandiri. Di mana harus dipenuhi syaratnya agar tidak terjadi penyebaran. Tentunya ini bisa dilakukan evaluasi atau pengecekan, apakah kemudian fasilitas untuk mandi juga terpisah," ucap Kapolri.

"Kemudian memiliki kamar-kamar yang cukup yang bisa digunakan untuk memisahkan antara yang sakit dan tidak sakit. Kalau memang tidak memiliki syarat-syarat standar tersebut, tentunya saran kita lebih baik dirawat di isoter," tambahnya.

Khusus di wilayah Riau, mantan Kabareskrim Polri itu mendapatkan laporan, bahwa telah disediakan 41 lokasi isoter dengan tingkat BOR sebesar 9,25% atau berkapasitas 1.697 tempat tidur. Saat ini sudah terpakai 157 tempat tidur sehingga tersisa 1.540.

Dari tinjauannya secara langsung itu, Sigit menyatakan, lokasi isoter tersebut telah ditempatkan dokter dan tenaga kesehatan untuk melakukan pemantauan intensif bagi pasien Covid-19. Kemudian, dari segi pelayanan, fasilitas, obat-obatan, serta makanan di isoter tersebut sudah berjalan baik.

"Saya terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang sudah menyiapkan isoter ini dengan sangat baik. Dan tentunya ini juga menjadi pilihan bagi masyarakat yang saat ini terpapar varian baru omicron, khususnya karena memang ada risiko walaupun sudah vaksin saat ini bisa terpapar. Walaupun tingkat fatalitasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang belum vaksin," papar Sigit.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1120 seconds (0.1#10.140)