Minta Organisasi Keagamaan Moderat, Wapres: Jangan Ekstrem Kiri atau Kanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meminta organisasi keagamaan tetap berada di tengah atau moderat untuk memelihara perdamaian dalam kemajemukan NKRI. Menurutnya, organisasi keagamaan tidak boleh jenuh menggaungkan nilai-nilai moderasi beragama atau wasathiyah.
"Saya berharap paling tidak terdapat tiga hal pokok yang dapat disumbangkan oleh organisasi keagamaan termasuk DDI, yang pertama, saya berharap dapat membangun masyarakat yang wasathiyyin yaitu masyarakat yang berfikir moderat," ujar Ma'ruf dalam sambutannya secara virtual dalam kegiatan Muktamar XXII Darud Da'wah Wal-irsyad (DDI), Selasa (22/2/2022).
"Moderasi beragama atau at-tawassuth atau bersikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrem kanan. Bukan generasi yang ifrathiyyin, ataupun yang tafrithyyin, yaitu yang ekstrem ke kanan yang berlebihan dalam beragama," lanjutnya.
Dengan nilai-nilai wasathiyah, Ma'ruf meyakini dapat memelihara perdamaian dalam kemajemukan di negara Indonesia yang tercinta ini. "Anugerah Allah SWT ini jangan sampai rusak karena adanya paham-paham yang ekstrem, baik itu yang ifrath, golongan yang intoleran karena berlebihan atau ghulu dalam beragama, maupun al tafrith, yaitu golongan yang apatis, tidak bersemangat dalam beragama dan berdakwah," tutur Ma'ruf Amin.
"DDI telah memiliki komitmen dan agenda untuk mengaktualisasikan nilai-nilai wasathiyah di Tanah Air. Ini sangat baik, karena nilai-nilai wasathiyah memang harus tercermin di dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga menjadi salah satu karakter diri dari bangsa ini," kata Ma'ruf Amin.
Namun demikian, Ma'ruf mengingatkan kepedulian umat dalam menjalankan agama sesuai dengan dakwah yang baik dan toleran."Kalau dalam bahasa agama itu wa la thatghau jangan kamu melampaui batas, tapi juga tidak tafrith yaitu yang sama sekali tidak mempunyai kepedulian, abai, tidak punya rasa tanggung jawab untuk mengembangkan dakwah Islamiyah."
"Sesungguhnya kita mempunyai nilai tradisi yang sudah sangat baik yang oleh orang-orang di luar negeri dianggap kita ini merupakan umat Islam yang wasathy, yang toleran, yang tasamuh," imbuh dia.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin juga meminta umat untuk membangun generasi ‘abidin yaitu generasi abidin yaitu generasi yang menjalankan ajaran agama sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT yakni dengan menunaikan salat dan tidak mengikuti hawa nafsu yang berujung pada kehancuran atau binasa.
Terakhir, Ma'ruf mengingatkan umat untuk membangun generasi yang menurut Al-Qur’an itu al musta’mirin yaitu generasi yang mampu memakmurkan bumi seperti perintah Allah. Salah satunya kata Ma'ruf Amin dapat diwujudkan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Saya berharap paling tidak terdapat tiga hal pokok yang dapat disumbangkan oleh organisasi keagamaan termasuk DDI, yang pertama, saya berharap dapat membangun masyarakat yang wasathiyyin yaitu masyarakat yang berfikir moderat," ujar Ma'ruf dalam sambutannya secara virtual dalam kegiatan Muktamar XXII Darud Da'wah Wal-irsyad (DDI), Selasa (22/2/2022).
"Moderasi beragama atau at-tawassuth atau bersikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrem kanan. Bukan generasi yang ifrathiyyin, ataupun yang tafrithyyin, yaitu yang ekstrem ke kanan yang berlebihan dalam beragama," lanjutnya.
Dengan nilai-nilai wasathiyah, Ma'ruf meyakini dapat memelihara perdamaian dalam kemajemukan di negara Indonesia yang tercinta ini. "Anugerah Allah SWT ini jangan sampai rusak karena adanya paham-paham yang ekstrem, baik itu yang ifrath, golongan yang intoleran karena berlebihan atau ghulu dalam beragama, maupun al tafrith, yaitu golongan yang apatis, tidak bersemangat dalam beragama dan berdakwah," tutur Ma'ruf Amin.
"DDI telah memiliki komitmen dan agenda untuk mengaktualisasikan nilai-nilai wasathiyah di Tanah Air. Ini sangat baik, karena nilai-nilai wasathiyah memang harus tercermin di dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga menjadi salah satu karakter diri dari bangsa ini," kata Ma'ruf Amin.
Namun demikian, Ma'ruf mengingatkan kepedulian umat dalam menjalankan agama sesuai dengan dakwah yang baik dan toleran."Kalau dalam bahasa agama itu wa la thatghau jangan kamu melampaui batas, tapi juga tidak tafrith yaitu yang sama sekali tidak mempunyai kepedulian, abai, tidak punya rasa tanggung jawab untuk mengembangkan dakwah Islamiyah."
"Sesungguhnya kita mempunyai nilai tradisi yang sudah sangat baik yang oleh orang-orang di luar negeri dianggap kita ini merupakan umat Islam yang wasathy, yang toleran, yang tasamuh," imbuh dia.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin juga meminta umat untuk membangun generasi ‘abidin yaitu generasi abidin yaitu generasi yang menjalankan ajaran agama sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT yakni dengan menunaikan salat dan tidak mengikuti hawa nafsu yang berujung pada kehancuran atau binasa.
Terakhir, Ma'ruf mengingatkan umat untuk membangun generasi yang menurut Al-Qur’an itu al musta’mirin yaitu generasi yang mampu memakmurkan bumi seperti perintah Allah. Salah satunya kata Ma'ruf Amin dapat diwujudkan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
(kri)