Profil Ibnu Sutowo: Jenderal TNI, Tokoh Pertamina, Kakek Mertua Dian Sastro

Minggu, 20 Februari 2022 - 21:34 WIB
loading...
Profil Ibnu Sutowo:...
Letnan Jenderal TNI (Purn) Ibnu Sutowo menjadi perbincangan hangat netizen menyusul viralnya artis Dian Sastrowardoyo di media sosial, Minggu (20/2/2022). FOTO/DOK.National Press Club of Indonesia - perpustakaan.kpk.go.id
A A A
JAKARTA - Nama Ibnu Sutowo menjadi perbincangan hangat netizen menyusul viralnya artis Dian Sastrowardoyo di media sosial, Minggu (20/2/2022). Dian Sastro merupakan istri dari Maulana Indraguna Sutowo, cucu Ibnu Sutowo.

Dian Sastro hari ini viral lantaran pertama kali memperlihatkan isi rumahnya. Foto-foto sudut rumah bintang film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) tersebut diunggah melalui akun Instagram @biasalahanakmuda. Dian mengajak para pengikutnya untuk melihat isi rumah yang menawan.

Bermula dari sini, nama Ibnu Sutowo kemudian ikut mencuat. Ibnu Sutowo merupakan kakek Mualana Indraguna Sutowo, suami Dian Sastro. Maulana Indraguna merupakan anak dari bos MRA Group, Adiguna Sutowo yang telah meninggal dunia pada April 2021 silam.



Ibnu Sutowo bukanlah nama asing di Indonesia. Dia orang penting di era Presiden Soekarno dan Soeharto. Selain tokoh militer, Ibnu Sutowo juga tokoh yang mengembangkan perusahaan minyak negara yang kemudian dikenal sebagai PT Pertamina.

Lalu seperti apa sosoknya? Berikut ini profil singkat Letnan Jenderal TNI (Purn) Ibnu Sutowo:

Baca juga: Dian Sastrowardoyo Ogah Umbar Kehidupan Pribadi demi Konten: Gue Nggak Tahan Stresnya

Nama: Letnan Jenderal TNI (Purn) Prof dr H Ibnu Sutowo, DSc
Tempat Tanggal Lahir: Yogyakarta, 23 September 1914
Tempat Tanggal Meninggal: Jakarta, 12 Januari 2001
Istri: Zaleha Binti Sjafe'ie
Anak: 7

Perjalanan Karier:
1. Dokter pada Gouverment Indische Arts Malariabestrijding di Batavia (2 Juli 1940-31 Agustus 1940).
2. Dokter pada Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong, Palembang (31 Agustus 1940-16 September 1945).
3. Kepala Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong, Palembang (16 September 1945-16 Desember 1945).
4. Kepala Rumah Sakit Umum Palembang (16 Desember 1945-1947).
5. Bergabung dengan TRI Darat kemudian menjadi TNI Angkatan Darat (5 Desember 1946).
6. Kepala Jawatan Kesehatan Tentara Divisi II / Garuda kemudian pada tahun 1948 berganti nama menjadi 7. Sub Komandemen Sumatera Selatan serta pada tahun 1950 berganti nama menjadi Tentara Teritorium II/Sriwijaya (5 Desember 1946-16 Juni 1951).
8. Kepala Staf Sub Komandemen Sumatera Selatan (18 Februari 1948-9 Juni 1949).
9. Kepala Staf Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan (9 Juni 1949-9 Desember 1949).
10. Kepala Staf Tentara Teritorium II / Sriwijaya (9 Desember 1949-11 Juni 1955).
11. Kepala DKAD Teritorium II merangkap Kepala DKAD Teritorium I (17 Juni 1951-11 Juni 1955).
12. Panglima Tentara Teritorium II / Sriwijaya (11 Juni 1955-2 Juli 1956).
13. Asisten IV Kepala Staf Angkatan Darat (2 Juli 1956-25 Agustus 1958).
14. Deputi II Bidang Operasi Kepala Staf Angkatan Darat merangkap Deputi Pelaksana Perang Pusat (29 Desember 1956-Juli 1959).
15. Direktur Utama PT Permina (10 Desember 1957-9 Oktober 1968).
16. Inspektur Teritorial & Perlawanan Rakyat Markas Besar Angkatan Darat (25 Agustus 1958-Juli 1959).
17. Kepala Jawatan Minyak Gas & Bumi kemudian menjadi Biro Minyak Gas & Bumi Departemen Perindustrian Dasar & Pertambangan (18 Oktober 1960-13 November 1963).
18. Kepala Direktorat Minyak Gas & Bumi pada Pembantu Menteri Perindustrian Dasar & Pertambangan 19. Bidang Pertambangan dan Urusan Perusahaan Tambang Negara (13 November 1963-27 Agustus 1964).
20. Gubernur Indonesia untuk Organization of the Petroleum Exporting Countries/Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) (1965).
21. Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi pada Kabinet Dwikora II dan Dwikora III (21 Februari 1966-25 Juli 1966).
22. Direktur Jenderal Minyak Gas & Bumi di Departemen Pertambangan pada Kabinet Ampera I, Kabinet Ampera II serta Kabinet Pembangunan I merangkap Penasihat Presiden R.I Bidang Industri / Pembangunan (25 Juli 1966-6 Juni 1968)
23. Direktur Utama PT Pertamina (9 Oktober 1968-3 Maret 1976)
24. Ketua Otorita Batam
25. Pensiun (1976)

Riwayat Pangkat Militer
1. Mayor (5 Desember 1946-21 Februari 1947).
2. Letnan Kolonel (21 Februari 1947-18 Februari 1948).
3. Mayor (18 Februari 1948-9 Desember 1949), diturunkan pangkat karena adanya kebijakan Re-Ra (Reorganisasi dan Rasionalisasi) dalam TNI.
4. Letnan Kolonel (9 Desember 1949-29 Desember 1956).
5. Kolonel (29 Desember 1956-18 Oktober 1960).
6. Brigadir Jenderal (18 Oktober 1960-1964).
7. Mayor Jenderal (1964-1 November 1969).
8. Letnan Jenderal (1 November 1969-Maret 1976).
9. Pensiun (1976)
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)