Maladewa, pulau karang nan eksotis

Selasa, 20 November 2012 - 11:50 WIB
Maladewa, pulau karang nan eksotis
Maladewa, pulau karang nan eksotis
A A A
Pasir pantai putih yang bersih, iklim tropis dengan panorama matahari terbenam menjadi aneka daya tarik yang ditawarkan Maladewa sebagai tujuan wisata bagi para pelancong dunia.

Maladewa merupakan negara kepulauan yang terbentuk dari kumpulan atol (pulau karang) di Samudra Hindia. Berkat pesona baharinya negara kepulauan yang beribu kota Male ini dinobatkan sebagai pulau keempat terindah menurut majalah Conde Nast Traveler. Seperti dilansir majalah wisata tersebut, Maladewa diibaratkan sebagai lambang ketenteraman, ketenangan,dan kesenangan.

Geografis Maladewa yang terletak di antara dua atol Samudra Hindia memungkinkan pengunjung melihat ribuan ikan berenang di sekitar terumbu karang. Maladewa terdiri atas 1.190 pulau karang yang membentuk 26 cincin menyerupai atol alami tersebar di lahan seluas 90.000 km persegi. Terdapat 200 pulau berpenghuni dengan total 350.000 penduduk. Meskipun rute yang dilalui cukup sulit, hal ini tidak menjadikan pelancong enggan berkunjung.

Malah, pariwisata dijadikan industri paling menonjol dan 90% lahan diperuntukkan sebagai resor. Maladewa terletak di rute perdagangan Samudra Hindia sehingga banyak pedagang dari berbagai negara datang silih berganti. Hal tersebut memengaruhi kebudayaan Maladewa seperti bahasa, kepercayaan, seni dan perilaku. Kebanyakan kebudayaan Maladewa terbawa dari Asia Tenggara dan Selatan,Afrika,dan Arab.

Tak mengherankan jika kesenian Maladewa tak terlepas dari percampuran budaya ini. Musik yang dimainkan dengan bodu-beru lokal (drum besar) menyerupai drum Afrika. Dhoni (perahu khas Maladewa) merupakan seni keterampilan yang mirip dengan dows Arab.

Seni khas ukiran balok kayu antik masjid Maladewa seperti yang ditemukan dalam arsitektur Asia Tenggara. Keunikan budaya ini menjadikan Maladewa sasaran kunjung bagi pelancong dari berbagai negara.

Meskipun berada di pulau terpencil, Maladewa terbuka akan budaya luar yang selalu berevolusi. Walau begitu, Maladewa tetap mempertahankan identitas, tradisi dan kepercayaan leluhur. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Maklum, sekitar 99% wilayah Maladewa adalah lautan dan karenanya penduduk Maladewa sangat bergantung pada keindahan laut sebagai industri wisata.

Pemerintah menerapkan peraturan perlindungan alam laut sejak 1995. Menurut US News Travel, Maladewa menduduki peringkat kedua sebagai pulau terindah di dunia. Menurut majalah travel asal Amerika Serikat ini belum lengkap rasanya berlibur ke Maladewa sebelum berkunjung ke Pasar Ikan Male, Hukuru Miskiiy (rumah peribadatan), pusat perbelanjaan Male, museum nasional dan situs bawah air Victory Maldives yang dibangun dari bangkaika pallaut yang tenggelam pada 1981. Kini situs ini menjadi salah satu objek wisata penyelaman di Maladewa
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4878 seconds (0.1#10.140)