Kisah Dorce Gamalama Batal Marah Kepada Tuhan saat Mendengar Gus Dur Wafat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dorce Gamalama meninggal dunia lantaran terpapar Covid-19. Artis senior kelahiran Solok, Sumatera Barat, 21 Juli 1963 ini mengembuskan napas di RSIP Simprug, Jakarta Selatan pada Rabu (16/2/2022) pagi.
Setelah disalatkan di masjid yang dibangunnya, Masjid Al-Hayyu, di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Dorce Gamalama dimakamkan di TPU Bantar Jati, Cipayung. Jenazah dikebumikan dalam satu liang lahat bersama sang keponakan bernama Indra Irawan.
Meninggalnya Dorce Gamalama membuka kenangan tentang sosoknya. Seperti diceritakan penulis buku Hairus Salim HS yang mencuplik pendahuluan buku karyanya berjudul Gus Dur Sang Kosmopolitan. Cerita ini tentang Dorce dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Di penghujung 2009, kata Hairus, saat orang-orang bergegas menyambut Tahun Baru 2020, tiba-tiba luruh ketika televisi dan pesan singkat (SMS) memberitakan bahwa KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggal dunia. Pada pagi harinya, sambil memikirkan rencana melayat ke Jombang, Hairus menonton televisi. Sebuah stasiun televisi swasta menyiarkan wawancara dengan artis transgender Dorce Gamalama. Dorce mengaku bahwa akhir tahun 2009, dirinya sama sekali tidak mendapatkan job pentas.
"Biasanya tahun-tahun sebelumnya, ia selalu dapat undangan untuk mengisi acara akhir tahun. Ia bilang sedih dan marah sekali. Tuhan kok kejam sekali, katanya. Selama seminggu terakhir ia dilanda rasa kalah yang mendalam," tweet Hairus di akun Twitternya, Haisa_HS, Rabu (16/2/2022).
Namun ketika mendengar Gus Dur meninggal, Dorce segera mervisi rasa sedihnya. Dorce mengaku mengerti mengapa Tuhan tidak memberinya job akhir tahun. Menurut Dorce, karena ia dirancang untuk melayat dan ikut mengantarkan Gus Dur ke pemakamannya.
"Cb klo sy dpt job, sy pasti bingung n mengalami dilema. Klo sy pergi melayat n meninggalkan janji pentas yg tlh disepakati, sy akan dituntut scr hukum, hrs bayar ganti rugi n rusak reputasi. Ttp di sisi lain, sy tak mgkin tdk takziah n mengantarkan GD ke pemakaman," tulis Hairus mengenang ucapan Dorce.
Baca juga: Detik-detik Pemakaman Dorce Gamalama, Berlangsung Haru
Menurut Dorce, Gus Dur adalah pahlawannya. Kurang lebih 25 tahun sebelumnya, Dorce yang bernama lahir Dedi Yuliardi Ashadi melakukan operasi plastik dengan mengubah dirinya menjadi perempuan. Operasi plastik pertama di Indonesia itu mengundang kontroversi dan kecaman, terutama dari tokoh agama.
"Tetapi hanya Gus Durlah saat itu yang membela Dorce. Hal itulah yang membuatnya selalu ingat dan terkenang Gus Dur. Demikianlah, hari itu, kata Dorce, ia dan beberapa krunya menyewa pesawat dan berangkat ke Surabaya untuk melayat ke Jombang," tulis Hairus lagi.
Hairus mengaku duduk terpana di hadapan televisi menyaksikan cerita Dorce ini. Menurutnya, cerita itu menggetarkan. Sebuah pernyataan duka cita yang paling mengharuskan, sehingga membuatnya meneteskan air mata.
"Demikian bgm GD memandang Dorce, dan kemudian Dorce memandang GD. Selamat jalan Dorce, mungkin di sana Anda akan ketemu GD. Damai di sorgaNya," cuit Hairus.
Setelah disalatkan di masjid yang dibangunnya, Masjid Al-Hayyu, di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Dorce Gamalama dimakamkan di TPU Bantar Jati, Cipayung. Jenazah dikebumikan dalam satu liang lahat bersama sang keponakan bernama Indra Irawan.
Meninggalnya Dorce Gamalama membuka kenangan tentang sosoknya. Seperti diceritakan penulis buku Hairus Salim HS yang mencuplik pendahuluan buku karyanya berjudul Gus Dur Sang Kosmopolitan. Cerita ini tentang Dorce dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Di penghujung 2009, kata Hairus, saat orang-orang bergegas menyambut Tahun Baru 2020, tiba-tiba luruh ketika televisi dan pesan singkat (SMS) memberitakan bahwa KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggal dunia. Pada pagi harinya, sambil memikirkan rencana melayat ke Jombang, Hairus menonton televisi. Sebuah stasiun televisi swasta menyiarkan wawancara dengan artis transgender Dorce Gamalama. Dorce mengaku bahwa akhir tahun 2009, dirinya sama sekali tidak mendapatkan job pentas.
"Biasanya tahun-tahun sebelumnya, ia selalu dapat undangan untuk mengisi acara akhir tahun. Ia bilang sedih dan marah sekali. Tuhan kok kejam sekali, katanya. Selama seminggu terakhir ia dilanda rasa kalah yang mendalam," tweet Hairus di akun Twitternya, Haisa_HS, Rabu (16/2/2022).
Namun ketika mendengar Gus Dur meninggal, Dorce segera mervisi rasa sedihnya. Dorce mengaku mengerti mengapa Tuhan tidak memberinya job akhir tahun. Menurut Dorce, karena ia dirancang untuk melayat dan ikut mengantarkan Gus Dur ke pemakamannya.
"Cb klo sy dpt job, sy pasti bingung n mengalami dilema. Klo sy pergi melayat n meninggalkan janji pentas yg tlh disepakati, sy akan dituntut scr hukum, hrs bayar ganti rugi n rusak reputasi. Ttp di sisi lain, sy tak mgkin tdk takziah n mengantarkan GD ke pemakaman," tulis Hairus mengenang ucapan Dorce.
Baca juga: Detik-detik Pemakaman Dorce Gamalama, Berlangsung Haru
Menurut Dorce, Gus Dur adalah pahlawannya. Kurang lebih 25 tahun sebelumnya, Dorce yang bernama lahir Dedi Yuliardi Ashadi melakukan operasi plastik dengan mengubah dirinya menjadi perempuan. Operasi plastik pertama di Indonesia itu mengundang kontroversi dan kecaman, terutama dari tokoh agama.
"Tetapi hanya Gus Durlah saat itu yang membela Dorce. Hal itulah yang membuatnya selalu ingat dan terkenang Gus Dur. Demikianlah, hari itu, kata Dorce, ia dan beberapa krunya menyewa pesawat dan berangkat ke Surabaya untuk melayat ke Jombang," tulis Hairus lagi.
Hairus mengaku duduk terpana di hadapan televisi menyaksikan cerita Dorce ini. Menurutnya, cerita itu menggetarkan. Sebuah pernyataan duka cita yang paling mengharuskan, sehingga membuatnya meneteskan air mata.
"Demikian bgm GD memandang Dorce, dan kemudian Dorce memandang GD. Selamat jalan Dorce, mungkin di sana Anda akan ketemu GD. Damai di sorgaNya," cuit Hairus.
(abd)