Terkait Tuhan Bukan Orang Arab, Habib Umar Alhamid: Jangan Adu Domba TNI dan Umat Islam

Rabu, 16 Februari 2022 - 10:32 WIB
loading...
Terkait Tuhan Bukan Orang Arab, Habib Umar Alhamid: Jangan Adu Domba TNI dan Umat Islam
Panglima Gentari, Habib Umar Alhamid meminta semua pihak tidak salah menafsirkan pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) , Habib Umar Alhamid meminta semua pihak tidak salah menafsirkan pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman . Dalam sebuah obrolan podcast, Dudung menyatakan bahwa Tuhan kita bukan orang Arab.

"Jangan salah tafsirkan pernyataan Jenderal Dudung, TNI milik rakyat, tentara rakyat tentara pejuang," ujar Habib Umar kepada wartawan di kediamannya beberapa waktu lalu.

Habib Umar menilai ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengadu domba antara TNI dan umat Islam. Hal tersebut dapat dilihat dari ketegangan antara TNI dan umat Islam akhir-akhir ini. "Saya melihatnya kejadian tersebut bukanlah kejadian biasa. Karena kejadiannya seperti terstruktur dan masif," katanya.



Habib Umar mencontohkan soal penurunan sejumlah Baliho di sejumlah titik yang tersebar di DKI Jakarta. Menurutnya, kenapa harus TNI yang menurunkan baliho tersebut padahal masih ada Satpol PP.

"Mungkin saja pada saat itu tidak ada yang berani menurunkannya, maka diinstruksikanlah TNI yang dinilai dekat dan dicintai oleh rakyat," katanya.

Kemudian, Habib Umar juga mencontohkan pernyataan Kasad Dudung tentang Tuhan Bukan Orang Arab yang menuai polemik. Menurutnya, pernyataan tersebut secara eksplisit dan implisit siapa pun akan mudah mencerna bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut.

Disampaikan, mayoritas masyarakat paham bahwa kalimat utuhnya tidak ada hal yang salah dengan makna dan maksud dari kalimatnya. Namun selalu saja ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan berbagai upaya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, semisal mencari panggung, mencari simpati atau mungkin sengaja mendiskreditkan tokoh-tokoh nasional.

Baca juga: Proses Hukumnya Problematis, Bagaimana Kelanjutan Pelaporan KSAD Dudung?

"Oleh karena itu, saya menyarankan sudahilah upaya-upaya seperti itu. Kita itu negara besar, banyak hal yang lebih produktif yang bisa kita lakukan bersama, utamakan tabayyun, kedepankan persatuan dan kesatuan," katanya.

Habib Umar lantas meminta semua pihak mewaspadai upaya yang mencoba mengadu domba antara TNI dan umat Islam. Upaya adu domba antara TNI dan umat Islam harus diakhiri. "Saya minta kepada semua pihak untuk mewaspadai bahaya laten adu domba ini. Karena bahaya adu domba ini lebih besar dari bahaya Covid-19, dampaknya bangsa ini bisa terpecah," katanya.

Dia juga menekankan agar semua pihak tidak saling curiga satu sama lain. Dialog dan silaturahmi melalui forum diskusi atau seminar harus lebih dikedapankan. "Karena saya yakin kalau TNI dan rakyat itu satu. Seperti semboyannya TNI selama ini, yakni dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh Rakyat. Dan, kita semua tau kalau TNI bukan milikmu, tapi milik kita, rakyat Indonesia," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2549 seconds (0.1#10.140)