Mantap! Elektabilitas Partai Perindo Salip PPP, Nasdem, dan PAN di Jawa Barat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Elektabilitas Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di Jawa Barat terus melesat hingga menembus 2,5%. Partai Perindo bahkan menyalip partai politik ”senior” seperti PPP, Nasdem, PAN dan Hanura.
Hal ini terungkap dari survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Selasa (15/2/2022). Berdasarkan survei tersebut, PDIP berada di urutan teratas, disusul Gerindra di posisi kedua dan PKS berada di urutan ketiga.
"Jika Pemilu diadakan waktu sekarang atau di waktu ketika survei kami lakukan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat dukungan 16 persen suara, relatif seimbang dengan Gerindra yang mendapat dukungan 14,8 persen. Posisi selanjutnya ditempati PKS 9,2 persen," kata Manager Program SMRC Saidiman Ahmad dalam paparannya secara daring.
Di bawah PDIP, Gerindra dan PKS, Saidiman menyampaikan terdapat Golkar yang berada di urutan keempat dengan perolehan angka 8,1 persen. Demokrat dengan angka 5,9 persen berada di posisi kelima, kemudian PKB membuntuti dengan angka 5,1 persen berada di urutan keenam.
Sementara itu, Partai Perindo yang identik dengan peduli dan turun tangan ini berada di peringkat ketujuh dan mampu memperoleh elektabilitas 2,5 persen. Di bawah Partai Perindo, ada PPP 2,1 persen pada urutan kedelapan. Adapun Nasdem dengan elektabilitas 2 persen berada di urutan kesembilan, PSI 0,5 persen di urutan kesepuluh dan PAN dengan 0,4 persen di urutan kesebelas. Ada juga Hanura 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen dan Berkarya 0,1 persen.
Kendati begitu, Saidiman mengatakan bagi partai yang elektabilitasnya di bawah 3 persen, masih ada kesempatan untuk peningkatan. Pasalnya, masih ada 32,7 persen responden yang tak menyebutkan partai mana yang dipilihnya. "Masih ada 32,7 persen yang belum tahu atau tidak menjawab," pungkasnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode double sampling dan jumlah sampel sebanyak 640 serta random digit dialing (RDD) sebanyak 161.
Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Adapun, margin of error survei diperkirakan ± 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hal ini terungkap dari survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Selasa (15/2/2022). Berdasarkan survei tersebut, PDIP berada di urutan teratas, disusul Gerindra di posisi kedua dan PKS berada di urutan ketiga.
"Jika Pemilu diadakan waktu sekarang atau di waktu ketika survei kami lakukan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat dukungan 16 persen suara, relatif seimbang dengan Gerindra yang mendapat dukungan 14,8 persen. Posisi selanjutnya ditempati PKS 9,2 persen," kata Manager Program SMRC Saidiman Ahmad dalam paparannya secara daring.
Di bawah PDIP, Gerindra dan PKS, Saidiman menyampaikan terdapat Golkar yang berada di urutan keempat dengan perolehan angka 8,1 persen. Demokrat dengan angka 5,9 persen berada di posisi kelima, kemudian PKB membuntuti dengan angka 5,1 persen berada di urutan keenam.
Baca Juga
Sementara itu, Partai Perindo yang identik dengan peduli dan turun tangan ini berada di peringkat ketujuh dan mampu memperoleh elektabilitas 2,5 persen. Di bawah Partai Perindo, ada PPP 2,1 persen pada urutan kedelapan. Adapun Nasdem dengan elektabilitas 2 persen berada di urutan kesembilan, PSI 0,5 persen di urutan kesepuluh dan PAN dengan 0,4 persen di urutan kesebelas. Ada juga Hanura 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen dan Berkarya 0,1 persen.
Kendati begitu, Saidiman mengatakan bagi partai yang elektabilitasnya di bawah 3 persen, masih ada kesempatan untuk peningkatan. Pasalnya, masih ada 32,7 persen responden yang tak menyebutkan partai mana yang dipilihnya. "Masih ada 32,7 persen yang belum tahu atau tidak menjawab," pungkasnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode double sampling dan jumlah sampel sebanyak 640 serta random digit dialing (RDD) sebanyak 161.
Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Adapun, margin of error survei diperkirakan ± 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.
(muh)