Bernyali Besar! Kopral Ini Tolak Gagasan Prabowo Subianto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang prajurit lazimnya melaksanakan perintah komandannya. Namun tidak bagi Slamet Pujiwara, prajurit berpangkat Kopral ini berani menolak gagasan atasannya, Prabowo Subianto yang dinilainya tidak tepat.
Meski ditolak, namun Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) tidak marah. Prabowo bahkan mengapresiasi keberanian Kopral tersebut karena telah berani berkata jujur.
Penolakan tersebut berawal saat Prabowo yang kala itu menduduki jabatan sebagai Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu ingin menguji para perwiranya. Prabowo tidak ingin perwiranya memiliki budaya “Asal Bapak Senang (ABS)”.
“Saya jadi ingat, waktu saya jadi Komandan Batalyon 328. Saya hanya mau uji, saya mau tes budaya perwira-perwira saya ini apa benar-benar jujur, terbuka atau apakah sudah terjangkit ABS. Jangan-jangan perwira saya hanya tunduk sama saya karena pangkat saya, jabatan saya,” ucap Prabowo dalam buku biografinya berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto” dikutip Rabu (16/2/2022).
Mantan Danjen Kopassus itu menuturkan, pada suatu sore dirinya mengumpulkan semua perwiranya. Sebagian besar lulusan AKABRI dan juga lulusan Secapa di lapangan upacara batalyon. Waktu itu, lapangan upacara batalyon di kelilingi pohon-pohon yang rindang.
”Saya paham bahwa pohon-pohon itu sangat penting untuk kesejukan. Dari segi lingkungan hidup, pohon ini sangat penting. Tapi saya mau uji coba perwira-perwira saya. Saya bilang para perwira pohon-pohon ini menurut kamu gimana? Menurut saya pohon-pohon ini sebaiknya kita tebang saja ya, kalian sependapat tidak?” tanya Prabowo
Mantan Pangkostrad ini mengaku, melihat muka para perwiranya shock, agak kaget. Meski begitu, putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo ini tetap meneruskan pendapatnya tersebut. “Menurut pendapat saya, ini pohon-pohon mengganggu pandangan. Kita inikan tentara harus luas pandangannya jadi sebaiknya lapangan tidak ada rintangan, biar bersih saja. Jadi saya dari kantor bisa lihat pasukan, bagaimana menurut kamu?” Tanya Prabowo lagi.
Meski ditolak, namun Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) tidak marah. Prabowo bahkan mengapresiasi keberanian Kopral tersebut karena telah berani berkata jujur.
Penolakan tersebut berawal saat Prabowo yang kala itu menduduki jabatan sebagai Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu ingin menguji para perwiranya. Prabowo tidak ingin perwiranya memiliki budaya “Asal Bapak Senang (ABS)”.
“Saya jadi ingat, waktu saya jadi Komandan Batalyon 328. Saya hanya mau uji, saya mau tes budaya perwira-perwira saya ini apa benar-benar jujur, terbuka atau apakah sudah terjangkit ABS. Jangan-jangan perwira saya hanya tunduk sama saya karena pangkat saya, jabatan saya,” ucap Prabowo dalam buku biografinya berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto” dikutip Rabu (16/2/2022).
Mantan Danjen Kopassus itu menuturkan, pada suatu sore dirinya mengumpulkan semua perwiranya. Sebagian besar lulusan AKABRI dan juga lulusan Secapa di lapangan upacara batalyon. Waktu itu, lapangan upacara batalyon di kelilingi pohon-pohon yang rindang.
”Saya paham bahwa pohon-pohon itu sangat penting untuk kesejukan. Dari segi lingkungan hidup, pohon ini sangat penting. Tapi saya mau uji coba perwira-perwira saya. Saya bilang para perwira pohon-pohon ini menurut kamu gimana? Menurut saya pohon-pohon ini sebaiknya kita tebang saja ya, kalian sependapat tidak?” tanya Prabowo
Mantan Pangkostrad ini mengaku, melihat muka para perwiranya shock, agak kaget. Meski begitu, putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo ini tetap meneruskan pendapatnya tersebut. “Menurut pendapat saya, ini pohon-pohon mengganggu pandangan. Kita inikan tentara harus luas pandangannya jadi sebaiknya lapangan tidak ada rintangan, biar bersih saja. Jadi saya dari kantor bisa lihat pasukan, bagaimana menurut kamu?” Tanya Prabowo lagi.