Dinamika Daerah Menghadapi Pandemi

Senin, 14 Februari 2022 - 09:56 WIB
loading...
Dinamika Daerah Menghadapi...
Candra Fajri Ananda/FOTO.DOK KORAN SINDO
A A A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI

Pandemi belum juga menepi meski telah dua tahun berlalu. Covid-19 pun menimbulkan luka yang cukup dalam bagi Indonesia. Tak sedikit dampak yang ditimbulkan akibat pandemi, salah satunya di sektor ekonomi.

Di tengah harapan besar terjadinya pemulihan ekonomi, kini babak baru pandemi muncul seiring hadirnya varian baru dari Covid-19. Kehadiran varian Omicron membawa terjadinya kembali lonjakan kasus positif Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia.

Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa krisis ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19 secara global menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah. Ini karena beratnya beban yang harus dipikul masing-masing negara dalam mencari solusi titik keseimbangan untuk memutus mata rantai penularan virus sekaligus menjaga proses pemulihan ekonomi. Kondisi ini membuat dua kerja besar yakni memutus rantai penyebaran virus dan menjaga ekonomi Indonesia agar tetap tumbuh. Maka, bisa diibaratkan pandemi dan ekonomi adalah dua tubuh di ujung ayunan yang perlu dijaga kesimbangannya.

Tak dapat dimungkiri bahwa pemulihan ekonomi yang kini berlangsung setelah terkontraksi pada 2020 mendapat tantangan baru dari penyebaran varian Omicron. Secara umum, perekonomian Indonesia selama 2021 telah mengalami pemulihan yang ditopang oleh stimulus kebijakan, vaksinasi, dan relaksasi restriksi mobilitas.

Akan tetapi, lonjakan kasus Covid-19 akibat Varian Omicron berpotensi kembali menimbulkan adanya pemberlakuan containment measures yang dapat berimplikasi pada tertahannya konsumsi dan produksi.

Kini, hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami kenaikan kasus Covid-19, di mana lebih dari 90% penambahan kasus nasional disumbang oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Lonjakan kasus Covid-19 tersebut tak hanya memberi alarm bagi sektor kesehatan saja, melainkan juga sektor ekonomi.

Pasalnya, perekonomian nasional masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal itu tercermin dari struktur perekonomian Indonesia yang secara spasial masih didominasi pertumbuhan provinsi di Jawa, dengan kontribusi PDB 57,89%. Ketimpangan struktur perekonomian pulau-pulau di Indonesia masih cukup tinggi.

Pulau Sumatera tercatat berkontribusi 21,7% terhadap PDB, lalu Kalimantan 8,25%, Sulawesi 6,89%, Bali dan Nusa Tenggara 2,78%, serta Maluku dan Papua 2,49% terhadap PDB. Tingginya perbedaan tingkat perekonomian antarwilayah di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya jumlah penduduk dan keberadaan industri penyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yang masih banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Kondisi tersebut mau tidak mau berpengaruh pada respons dan reaksi pemulihan ekonomi yang terjadi.

Respons Daerah dalam Pemulihan Ekonomi
Upaya untuk membangkitkan kembali perekonomian bangsa yang sempat terhantam badai pandemi sejatinya harus dimulai dari daerah-daerah agar fondasi baru ekonomi negara kian kuat. Akan tetapi, pemulihan ekonomi di setiap daerah akan memiliki bobot tantangan yang berbeda satu sama lain. Daerah dengan basis ekonomi sektor jasa, khususnya pariwisata, akan memiliki bobot tantangan yang lebih tinggi untuk melakukan pemulihan ekonomi dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki basis ekonomi di bidang pertanian.

Hal itu diperkuat dengan data BPS yang menunjukkan bahwa pada 2021, Bali dan Nusa Tenggara hanya mencatat pertumbuhan ekonomi 0,07% dengan kontribusi 2,78%. Rendahnya pertumbuhan kedua wilayah ini tak lepas dari belum pulihnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19. Daerah yang pertumbuhan ekonominya bertumpu pada sektor pariwisata sulit untuk bertahan selama angka penularan Covid-19 belum dapat teratasi secara masif.

Di sisi lain, sektor pertanian dalam dua tahun terakhir ini khususnya di masa pandemi Covid-19 berhasil menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu pertanian mengalami pertumbuhan positif di saat sektor lain mengalami kontraksi. Kabupaten Malang, Kota Batu, Jawa Timur sebagai daerah pertanian termasuk holtikultura adalah salah satu daerah yang berhasil meningkatkan perekonomiannya untuk tetap tumbuh dan cepat dalam pemulihan ekonomi.

Sejatinya, terdapat beberapa instrumen kebijakan dari pemerintah pusat yang dapat digunakan oleh daerah sebagai pendorong pemulihan ekonomi di daerahnya. Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) pada 2022 tetap difokuskan untuk mendukung pemulihan ekonomi daerah dan menjaga kesehatan.

Oleh sebab itu, meski berada di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi, pemerintah daerah perlu terus mengoptimalkan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) agar transfer ke daerah dan dana desa dapat dimanfaatkan untuk mendorong penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Selama ini, fakta menunjukkan bahwa APBD di daerah belum 100% optimal satu sinergi dengan APBN. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab perbedaan dan lambannya laju pemulihan ekonomi di daerah. Selain masalah kapasitas fiskal daerah, struktur perekonomian, termasuk struktur APBD adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan dan kecepatan pemulihan perekonomian daerah.

Dengan demikian kemampuan manajerial dan mengelola hubungan kelembagaan di tingkat daerah menjadi krusial dalam mewujudkan program pemulihan ekonomi. Leadership yang kuat dan dekat dengan masyarakat akan sangat membantu dalam mendesain dan mengimplementasikan kebijakan daerah.
(ynt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Inflasi Rendah, Target...
Inflasi Rendah, Target Pertumbuhan, Peran Pemda
Surat Edaran Efisiensi...
Surat Edaran Efisiensi untuk Semua Kepala Daerah, Perjalanan Dinas Dipangkas 50%
Efisiensi Anggaran
Efisiensi Anggaran
Presiden Prabowo Terbitkan...
Presiden Prabowo Terbitkan Inpres Efisiensi 2025, APBN Dipangkas Rp306 Triliun
Mendagri Ungkap Pemda...
Mendagri Ungkap Pemda Siap Alokasikan Anggaran hingga Rp5 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis
Kemendagri Dorong Pemda...
Kemendagri Dorong Pemda Percepat Pengadaan Barang Jasa lewat Katalog Elektronik V6
Potret APBD Kabupaten...
Potret APBD Kabupaten Halmahera Tengah 2023 Prespektif Hukum Keuangan Daerah
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Mendagri Minta Pemda Periksa Kondisi Irigasi di Daerah
DPR: Judi Online Sudah...
DPR: Judi Online Sudah Jadi Kejahatan Luar Biasa, Pemda Tak Boleh Diam
Rekomendasi
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
53 menit yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
1 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
2 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Daftar Polwan Baru Jabat...
Daftar Polwan Baru Jabat Kapolres pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Ragam Tradisi Menyambut...
Ragam Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Daerah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved