Jangan Anggap Enteng, Gejala Ringan Omicron Bisa Berdampak Jangka Panjang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan bahayanya terkena Covid-19 varian Omicorn meski bergejala ringan. Sebab gejala ringan dapat berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang.
"Ingat gejala ringan pun berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang apabila tidak segera ditangani dengan baik dan tuntas," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).
Maka dari itu, Wiku meminta kepada seluruh pemerintah daerah terutama Jawa Barat, Banten, Bali dan DKI Jakarta untuk segera menyiapkan fasilitas isolasi terpusat serta segera mengonversi ketersediaan tempat tidur pada rumah sakit rujukan apabila diperlukan.
Fasilitas isolasi terpusat penting agar pasien tanpa gejala dan gejala ringan sekali pun dapat dipantau kondisinya dan dirawat dengan baik serta segera dipindahkan ke rumah sakit rujukan apabila mengalami perburukan gejala.
Selain itu, kata Wiku, perlu adanya kesiapan bagi rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi pasien rentan seperti lansia dan komorbid jika memerlukan tindakan medis. "Di sisi lain, rumah sakit rujukan sama pentingnya untuk menyelamatkan mereka yang lansia, komorbit serta pasien bergejala sedang hingga berat yang memerlukan perawatan dan tindakan medis," katanya.
Baca juga: Kemenkes Sebut Kasus Omicron Bertambah Namun Pasien Dirawat Menurun
"Ingat gejala ringan pun berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang apabila tidak segera ditangani dengan baik dan tuntas," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).
Maka dari itu, Wiku meminta kepada seluruh pemerintah daerah terutama Jawa Barat, Banten, Bali dan DKI Jakarta untuk segera menyiapkan fasilitas isolasi terpusat serta segera mengonversi ketersediaan tempat tidur pada rumah sakit rujukan apabila diperlukan.
Fasilitas isolasi terpusat penting agar pasien tanpa gejala dan gejala ringan sekali pun dapat dipantau kondisinya dan dirawat dengan baik serta segera dipindahkan ke rumah sakit rujukan apabila mengalami perburukan gejala.
Selain itu, kata Wiku, perlu adanya kesiapan bagi rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi pasien rentan seperti lansia dan komorbid jika memerlukan tindakan medis. "Di sisi lain, rumah sakit rujukan sama pentingnya untuk menyelamatkan mereka yang lansia, komorbit serta pasien bergejala sedang hingga berat yang memerlukan perawatan dan tindakan medis," katanya.
Baca juga: Kemenkes Sebut Kasus Omicron Bertambah Namun Pasien Dirawat Menurun
(abd)