Jokowi Sebut Nama Ainun Najib, Gus Ipang: Itu Mungkin Bentuk Kegundahan soal Kepengurusan PBNU
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini pada pengukuhan Pengurus Besar NU Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) secara khusus menyebut nama Ainun Najib. Jokowi menyebutnya sebagai salah satu kader muda NU yang mumpuni bidang teknologi digital.
Menurutnya hal ini sangat potensial bagi NU untuk menghadapi tantangan dunia saat ini yang erat kaitannya dengan dunia digital. Salah satu tokoh NU yang juga cicit Pendiri NU Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Gus Ipang Wahid menilai hal tersebut sebagai bentuk kegundahan Presiden Jokowi.
“Presiden ini sangat tidak pernah ikut campur secara langsung. Tapi ini tiba-tiba Presiden ngomong seperti itu. Pasti kan ada sesuatu yang membuat beliau mungkin merasa kurang pas atau gundah atau apalah sampai menyebut nama,” katanya saat dihubungi, Senin (31/1/2022).
Dia mengatakan saat ini tantangan NU ke depan lumayan berat. Ipang mengaku sudah sejak sebulan lalu sudah mengingatkan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terkait tantangan mendatang bagi NU. Utamanya tantangan di sektor teknologi digital.
“Gus Yahya dan Gus Ipul bahwa tantangan kita kedepan ini bukan hanya ngomongin keagamaan atau masalah sosial. Tapi yang terbesar ini justru adalah kesejahteraan yaitu ekonomi,” ujarnya.
“Kenapa? Karena ekonomi sekarang ini lagi mulai transisi untuk masuk ke ranah ekonomi digital. Ya kan? Transformasi digital, bagaimana kita membuat kemandirian pesantren berbasis ekonomi. Bagaimana dakwah itu bisa dioptimalkan melalui digitalisasi yang tepat, medsos dalam hal ini misalnya. Nah atau keuangan digital, ngomongin blok chain, ngomongin kripto, ngomongin segala macam. Semua hal itu kan sama Pak Jokowi selalu dibahas dan diangkat,” paparnya.
Namun menurutnya di kepengurusan saat ini belum terlihat sosok yang mengakomodir tantangan-tantangan itu. Dia menduga atas dasar itulah Presiden menyebut sosok nama yang akrab dengan dunia digital dalam sambutannya. “Mungkin, ini dugaan saya presiden melihat kepengurusan sekarang kurang mengakomodir itu. Makanya sampai beliau menyinggung masalah nama,” ujarnya.
“Kalau ga gundah kan enggak disebutin namanya. Maksudnya sampai segitu detail itu. Mana pernah presiden menyinggung masalah itu secara detail,” pungkasnya.
Menurutnya hal ini sangat potensial bagi NU untuk menghadapi tantangan dunia saat ini yang erat kaitannya dengan dunia digital. Salah satu tokoh NU yang juga cicit Pendiri NU Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Gus Ipang Wahid menilai hal tersebut sebagai bentuk kegundahan Presiden Jokowi.
“Presiden ini sangat tidak pernah ikut campur secara langsung. Tapi ini tiba-tiba Presiden ngomong seperti itu. Pasti kan ada sesuatu yang membuat beliau mungkin merasa kurang pas atau gundah atau apalah sampai menyebut nama,” katanya saat dihubungi, Senin (31/1/2022).
Dia mengatakan saat ini tantangan NU ke depan lumayan berat. Ipang mengaku sudah sejak sebulan lalu sudah mengingatkan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terkait tantangan mendatang bagi NU. Utamanya tantangan di sektor teknologi digital.
“Gus Yahya dan Gus Ipul bahwa tantangan kita kedepan ini bukan hanya ngomongin keagamaan atau masalah sosial. Tapi yang terbesar ini justru adalah kesejahteraan yaitu ekonomi,” ujarnya.
“Kenapa? Karena ekonomi sekarang ini lagi mulai transisi untuk masuk ke ranah ekonomi digital. Ya kan? Transformasi digital, bagaimana kita membuat kemandirian pesantren berbasis ekonomi. Bagaimana dakwah itu bisa dioptimalkan melalui digitalisasi yang tepat, medsos dalam hal ini misalnya. Nah atau keuangan digital, ngomongin blok chain, ngomongin kripto, ngomongin segala macam. Semua hal itu kan sama Pak Jokowi selalu dibahas dan diangkat,” paparnya.
Namun menurutnya di kepengurusan saat ini belum terlihat sosok yang mengakomodir tantangan-tantangan itu. Dia menduga atas dasar itulah Presiden menyebut sosok nama yang akrab dengan dunia digital dalam sambutannya. “Mungkin, ini dugaan saya presiden melihat kepengurusan sekarang kurang mengakomodir itu. Makanya sampai beliau menyinggung masalah nama,” ujarnya.
“Kalau ga gundah kan enggak disebutin namanya. Maksudnya sampai segitu detail itu. Mana pernah presiden menyinggung masalah itu secara detail,” pungkasnya.
(rca)