Cegah Stunting untuk Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan

Kamis, 27 Januari 2022 - 20:42 WIB
loading...
Cegah Stunting untuk Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan
Danone Indonesia turut serta mendukung gerakan pemerintah baik untuk mencegah dan mengatasi stunting. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data 2019, jumlah stunting sebesar 27,67%. Ditargetkan kasus kekurangan gizi pada anak turun hingga 14% pada 2024 mendatang.

Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes Dhian P Dipo mengatakan, target penurunan stunting ini harus ditangani dengan kerja sama, kerja keras, dan kerja nyata agar tercapai.

"Ada 2 hal intervensi dalam penurunan angka stunting, yaitu intervensi spesifik dan sensitif, dan Kementerian Kesehatan memiliki tanggung jawab di intervensi spesifik. Yaitu dengan penguatan kapasitas SDM mulai dari tenaga kesehatan, guru hingga perangkat desa agar bisa melakukan tindak lanjut dengan tepat saat menemui kasus di lapangan," katanya dalam webinar yang berjudul Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan yang digelar oleh Danone Indonesia, Rabu (26/1/2022).



Selain Dhian P Dipo, hadir sebagai narasumber adalah Kepala BKKBN Hasto Wardoyo; Dokter Spesialis Anak dan Guru Besar FKUI Prof Damayanti Rusli Sjarif; dan Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin.

Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa penurunan angka stunting dapat tangani dengan tepat dimulai dari data, yang kemudian diolah atau dituangkan dalam penyusunan strategi.

"Salah satu langkah dini yang bisa diambil adalah bekerja sama dengan Kementerian Agama dan jajarannya, untuk harus mengidentifikasi calon pasangan yang menikah dan mengadakan pemeriksaan 3 bulan sebelum pernikahan untuk pengecekan lingkar lengan atas, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh dan HB. Mulai dari 4 pemeriksaan tersebut yang akan menjadi program wajib," katanya.

Ia menjelaskan, strategi nasional yang disusun Kemenkes untuk menurunkan angka stunting disinergikan dengan program BKKBN. Edukasi juga tidak boleh berhenti mengingat terus bertambahnya keluarga muda setiap tahunnya. Dengan pemahaman yang tepat, penanganan, dan pencegahan stunting bisa dilakukan sejak dini.

Baca juga: Cegah Stunting, Ganjar Tebar Bibit-Ajak Warga Konsumsi Ikan di Waduk Jatibarang

"Tentunya orang tua juga memegang peranan penting dalam intervensi akan pencegahan stunting. Hal ini pun dapat didukung oleh para orang tua untuk turut serta mencapai target penurunan stunting, antara lain mulai dari memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI Eksklusif, terus memantau tumbuh kembang anak dan selalu jaga kebersihan lingkungan," katanya.

Damayanti Rusli Sjarif menjelaskan stunting dapat ditangani selama 2 tahun pertama kehidupan anak. "Dua penyebab stunting yaitu malnutrisi atau asupan gizi yang kurang dan kebutuhan gizi anak yang meningkat. Kebutuhan gizi anak yang meningkat bisa disebabkan oleh sakit, infeksi,prematuritas, alergi makanan dan kelainan metabolisme, sehingga faktor pencegahan stunting menjadi hal yang utama," katanya.

Sementara Arif Mujahidin menyampaikan bahwa Danone Indonesia turut serta mendukung gerakan pemerintah baik untuk mencegah dan mengatasi stunting. Berbagai langkah upaya dilakukan dengan berkolaborasi dengan para stakeholder untuk menjawab tantangan ini.

"Kami berkomitmen penuh untuk membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia demi terciptanya generasi emas Indonesia 2045. Selaku sektor swasta, kami berperan dalam berkontribusi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang isu kesehatan dan nutrisi, membangun kesadaran publik akan pentingnya gizi seimbang, serta mendorong kreativitas dalam menjalankan pola hidup sehat maupun inovasi dalam hal kesehatan, terutama di masa pandemi ini," katanya.

Beberapa program Danone di antaranya Isi Piringku, AksiCegah Stunting, Warung Anak Sehat, Generasi Sehat Indonesia (GESID), Tanggap Gizi Kesehatan dan Stunting (Tangkas), dan beberapa program lainnya melalui kerja sama berbasis multi stakeholders. "Kami berharap inisiatif ini dapat menginspirasi publik untuk bersama berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting," kata Arif.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)